Selama Tahun 2018, Dua Penderita AIDS di Kota Lhokseumawe Meninggal Dunia
Kini masyarakat yang memeriksa diri apakah terjangkit HIV/AIDS ke VCT di Lhokseumawe secara sukarela terus meningkat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak 16 penderita AIDS di Kota Lhokseumawe dilaporkan meninggal dunia.
Dari jumlah itu, dua di antaranya terjadi pada tahun 2018 sedangkan total kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Lhokseumawe kini mencapai 59 kasus.
Kabid Pencegahan, Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lhokseumawe, dr Helizar, kemarin, menyebutkan, kasus meninggalnya penderita AIDS di Lhokseumawe mulai ditemukan pada tahun 2005 dan kini mencapai 16 orang.
“Dua penderita di antaranya meninggal pada tahun ini,” ujarnya.
Dikatakan, HIV pada tahun 2018 sudah mencapai sembilan kasus.
Temuan mayoritasnya di tempat Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Lhokseumawe.
Menurut Helizar, kini masyarakat yang memeriksa diri apakah terjangkit HIV/AIDS ke VCT di Lhokseumawe secara sukarela terus meningkat.
Hal itu, katanya, menunjukan kesadaran masyarakat untuk menghindari penyakit mematikan tersebut makin tinggi.
Adapun VCT di wilayah Lhokseumawe, sebutnya, berada di Puskesmas Muara Dua, Puskesmas Muara Satu, dan Rumah Sakit Kesrem.
“Kita terus mengimbau masyarakat yang merasa pernah melakukan perbuatan yang rentan terkena penyakit mematikan tersebut seperti suntik narkoba, hubungan intim bukan dengan istri atau suami sendiri, bisa segera melakukan pemeriksaan di VCT. Bila hasil pemeriksaan dinyatakan positif terjangkit, identitas pasien pasti dirahasiakan,” katanya.
Ditambahkan, pemeriksaan sejak dini sangat bagus.
Sebab, bila dinyatakan positif dan masih pada tingkat HIV bisa langsung ditangani seperti konseling dan minum obat secara rutin.
Langkah itu, menurutnya, akan mampu menekan laju virus dan menjaga stamina tubuh.(bah)