4 Fakta KM Lestari Maju Karam di Perairan Selayar, Uang Rp 30 M untuk Gaji ke-13 PNS turut Tenggelam
Uang sebesar Rp 30 Milyar itu adalah milik Bank Sulselbar yang hendak dibawa ke kantor cangan Bank Sulselbar di Kabupaten Selayar.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Suut Amdani
Uang tunai sebesar Rp 30 miliar tenggalam bersama KM Lestari Maju.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Treasury Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan.
Uang sebesar Rp 30 Milyar itu adalah milik Bank Sulselbar yang hendak dibawa ke kantor cangan Bank Sulselbar di Kabupaten Selayar.
“Memang benar, ada uang tunai Rp 30 miliar dikirim ke kantor cabang kami di Kabupaten Selayar. Uang itu untuk pembayaran gaji 13 PNS di Pemerintah Kabupaten Selayar,” katanya dalam keterangan pers di kantornya, Selasa.
Pengiriman uang Rp 30 miliar itu dikawal oleh dua anggota Polri, seorang petugas keamanan Bank Sulselbar, seorang sopir dan juga seorang staf Bank Sulselbar.
Berdasarkan informasi yang ada, empat orang yang sudah selamat dan seorang sopir Bank Sulselbar masih terjebak di bibir kapal.
“Kami sudah koordinasi dengan polisi agar dilakukan penjemputan ke lokasi kapal tenggelam. Terkait dengan uang Rp 30 miliar tersebut sudah di-cover dengan asuransi sehingga tidak ada masalah dengan nasabah, terutama PNS yang akan dibayarkan gaji ke-13. Tidak ada penundaan pembayaran gaji ke-13. Kami upayakan pembayaran tepat waktu, yakni besok Rabu (4/7/2018),” tambahnya.
Irmayanti juga mengungkapkan bahwa uang tersebut berada di dalam mobil yang ikut tenggelam bersama KM Lestari Maju.
3. KM Lestari Maju sengaja dikandaskan bukan tenggelam
Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa KM Lestari Maju sengaja dikandaskan dan bukan tenggelam.
"Laporan yang disampaikan dari Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bulukumba disebutkan bahwa kapal tersebut kemasukan air karena cuaca buruk dan oleh nakhoda kapal sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam dan memudahkan evakuasi para penumpangnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo dalam siaran pers, Selasa.
Saat ini, proses evakuasi terus dilakukan oleh kapal-kapal nelayan dan tim evakuasi dari Basarnas.
Sebagian penumpang pun sudah berhasil dievakuasi dan sebagian lagi masih berada di kapal.
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Surabaya mengerahkan satu kapal patroli KNP Chundamani untuk membantu evakuasi penumpang kapal tersebut.