Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bambu Usang di Tangan Muslimin Jadi Karya Seni Kaligrafi Bernilai Ekonomis

Di tangan kreatifnya dia mampu mengubah batang bambu menjadi karya kaligrafi berlafadz Arab tiga dimensi yang bernilai ekonomis.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bambu Usang di Tangan Muslimin Jadi Karya Seni Kaligrafi Bernilai Ekonomis
surya/mohammad romadoni
Muslimin perajin kaligrafi bambu di Trowulan Kabupaten Mojokerto. 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Lebih dari empat tahun, Muslimin (28) telah berkecimpung sebagai perajin kaligrafi bambu.

Di tangan kreatifnya dia mampu mengubah batang bambu menjadi karya kaligrafi berlafadz Arab tiga dimensi yang bernilai ekonomis.

Biasanya, Muslimin memproduksi kaligrafi bambu di rumah sederhananya Dusun Kasian, Desa Domas Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Muslimin mengatakan adapun bahan baku utama pembuatan kaligrafi ini adalah bambu usang yang tidak terpakai di pekarangan rumahnya. Dia memakai gergaji untuk memotong bambu sesuai ukuran yang diinginkannya.

"Pengerjaan kaligrafi ukuran 50 sentimeter estimasi waktu sekitar satu pekan," ujarnya, Minggu (8/7/2018).

Butuh kejelian dan ketelitian untuk membentuk batang bambu menjadi kaligrafi huruf Arab. Setelah itu, dia memakai lem kayu untuk merekatkan satu persatu huruf Arab yang dirangkai menjadi kesatuan kaligrafi.

"Untuk finishing memakai cat pernis guna menonjolkan serat bambu agar terlihat lebih alami," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Ternyata, karya seni kaligrafi buatan Muslimin banyak diminta orang sebagai hiasan dekorasi pelengkap. Kaligrafi bambu itu di pajang pada dinding rumah atau tempat ibadah untuk mempercantik ruangannya.

Nah, untuk calon pembeli Kaligrafi bambu ini bisa request ukuran dan lafadz sesuai keinginannya.

Dia bahkan pernah membuat kaligrafi bambu Asmaul Husna panjang 1,5 meter yang dirampungkannya selama tiga bulan.

"Untuk satu set kaligrafi bambu berlafadz Allah dan Muhammad berharga Rp 200 ribu," katanya.

Muslimin menceritakan menjadi perajin kaligrafi bambu terinspirasi dari tontonan media yang memperlihatkan pemanfaatan bambu menjadi bahan kerajinan.

Hal itulah yang membuat dia yakin banting stir awalnya bekerja sebagai kuli bangunan menjadi perajin kaligrafi bambu.

"Tadinya coba buat kaligrafi hingga jadi meski awalnya tidak sempurna. Lama-kelamaan hasilnya mulai maksimal," tuturnya.

Harga kaligrafi bambu ini cukup terjangkau lantaran sebanding dengan proses pembuatannya. Tidak mudah untuk merangkai batang bambu ini menjadi karya kaligrafi, misalnya seperti tanda baca kharokat dan dommah.

Meski terbatas alat dan minimnya modal tidak menyurutkan niat Muslimin untuk menyalurkan ide dan kreatifitasnya.

Sebab menurutnya, alat juga sangat menentukan proses secara kualitas pembuatan hingga finishing karya kaligrafi ini.

"Saya optimistis karya kaligrafi ini bisa bersaing dengan produk lainnya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pria Mojokerto Manfaatkan Bambu Usang Jadi Karya Seni Kaligrafi Bernilai Ekonomis

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas