82 Ribu Calon Siswa di Jateng Pakai Surat Keterangan Miskin
BP2MK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyesalkan mudahnya penerbitan Surat Keterangan Tidak Mampu atau sering dikenal dengan surat miskin
Editor: Dewi Agustina
"Saya hanya bisa pegang batuk (jidat). Kok bisa ya mereka seperti itu (orang mampu mengaku miskin)? Padahal penggunaan SKTM ini sebenarnya untuk membantu keluarga tidak mampu agar mendapat pendidikan yang layak dari pemerintah," tambah Jasman.
Terpaksa Pilih Sekolah Swasta
Suhartini (bukan nama sebenarnya) menyayangkan nama putra keduanya tergeser dari daftar aman sebuah SMAN di Kabupaten Semarang.
"Yang lebih sakit itu yang menggeser para pemegang SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dengan nilai yang lebih rendah dari anak saya. Kalau begini, SKTM seakan jadi surat sakti untuk masuk ke sekolah pilihan," kata dia, Minggu (8/7/2018).
Sadar posisi sang anak mendekati level bawah, karyawati sebuah toko itu lantas mencabut berkas-berkas ke sekolah swasta.
Suhartini mengaku kecewa dengan sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Ibu dua anak itu berpendapat SKTM jangan semata dimanfaatkan sebagai tiket gratis masuk sekolah favorit.
Menurutnya, calon siswa harus berkompetisi secara adil, tanpa dokumen-dokumen pendukung.
"Kalau fenomenanya seperti itu, saya pun rela mencari SKTM bodong agar anak keterima mudah. Tetapi hati saya itu gak sampai kalau bohong soal kesejahteraan. Amit-amit kalau mengaku miskin," ungkapnya.
Dia berharap sistem SKTM tahun ini dapat dikaji ulang oleh penyelenggara PPDB. Sistem tersebut dikatakannya tidak adil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.