Perilaku Warga di 75 Desa di Tabalong, Masih Banyak yang BAB Sembarangan
Sedikitnya ada sekitar 31 persen balita usia antara 1 bulan hingga 12 bulan di Indonesia yang meninggal akibat diare.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG - Berdasar data UNICEF, masih ada 51 juta warga Indonesia yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS) dan memberi sumbangsih besar terhadap penyebaran penyakit diare di Tanah Air.
Sedikitnya ada sekitar 31 persen balita usia antara 1 bulan hingga 12 bulan di Indonesia yang meninggal akibat diare.
Artinya ada ribuan anak yang meninggal akibat penyakit yang disebabkan sanitasi yang tidak sehat tersebut.
Di kabupaten Tabalong, upaya untuk mengubah perilaku bebas buang air besar sembarangan (BABS) menjadi program yang telah dijalankan secara berkelanjutan.
Baca: Dari Curhatan, Kelakuan Bejat Oknum Wakepsek Terhadap Seorang Siswinya Akhirnya Terbongkar
Mulai 2013, Pemkab Tabalong melalui Dinas Kesehatan setempat mulai menjalankan program Open Defecation Free (ODF) atau perilaku bebas buang air besar sembarangan.
Hingga saat ini, sudah ada puluhan dari 131 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Bumi Sarabakawa yang mendeklarasikan telah ODF.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabalong, dr Taufiqurrahman Hamdie, pencapaian tahun ke tahun sebelumnya berjalan tanpa target dan mulai tahun ini akan percepatan hingga 2019.
Untuk di Tabalong data yang sudah masuk ke pemerintah pusat, baru 56 yang sudah ODF dari 131 desa dan kelurahan.
"Jadi, masih 75 desa yang belum. Ini data terakhir sampai 2017," kata mantan Direktur RSUD H Badaruddin Kasim ini.
Dari total desa yang sudah ODF itu termasuk di dalam ada satu kecamatan, yakni Upau yang telah mendeklarasikan kecamatan mereka telah ODF.
Pelaksanaan program ODF di Tabalong dari data yang ada dimulai 2013, namun berjalan secara pasang surut.
Namun mulai 2018 ini, program ODF semakin dimatangkan.
Bahkan, ditargetkan 2019, Tabalong sudah bisa menjadi kabupaten yang ODF atau bebas buang air besar sembarangan.
Untuk 2018, ditargetkan ada 43 desa yang ODF dan sisanya dari 75 desa yang belum ODF sebanyak 32 desa akan digarap pada 2019.
"Untuk pelaksanaannya di Tabalong, kami juga tetap didampingi oleh tim dari YABN Adaro," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Duh, Ada 131 Desa di Tabalong, Baru 56 yang Bebas Perilaku BAB Sembarangan, Ini Program Pemerintah,