Perempuan yang Diduga Pelaku Pembuangan Bayi Kembar Ditangkap Setelah Penelusuran Lewat Sosial Media
Karang mengungkapkan, awal mula pengungkapan kasus terbunuhnya bayi kembar ini ketika ada informasi dari pengelola kos yang mengaku ada bayi menangis.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Hasil autopsi terhadap jasad bayi kembar berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di Jalan Ratna Gang Werkudara, Denpasar, Rabu (18/7/2018), mengungkap fakta yang amat miris.
Tim Kedokteran Forensik RSUP Sanglah menemukan luka tusukan pada perut kedua bayi malang itu.
Bayi kembar ini pun diduga kuat sengaja dibunuh setelah lahir dari rahim sang ibu.
Sebelumnya, polisi menangkap terduga pelaku yang diduga kuat ibu kandung bayi malang tersebut.
Perempuan itu berinisial D.
Ia ditangkap di rumah kerabatnya di Jimbaran, Badung, Minggu (15/7/2018) malam.
Polisi berhasil mengamankan D dengan cepat setelah melakukan penelusuran di media sosial (medsos).
Karang mengungkapkan, awal mula pengungkapan kasus terbunuhnya bayi kembar ini ketika ada informasi dari pengelola kos yang mengaku ada bayi menangis.
Kemudian, tak lama setelah itu ada bau busuk dari sebuah kantong plastik dan berisi kain.
Akhirnya, seorang saksi mendatangi jasad bayi kembar tersebut. Saksi itu adalah pengelola kos-kosan.
Pengelola kos-kosan akhirnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Denpasar Timur ketika tahu ada dua bayi yang meninggal dunia.
"Kemudian (pelapor) dimintai keterangan. Dari pelapor (pengelola kos-kosan) itu kami mintai keterangan, termasuk tetangga kos di situ," ujar Karang, kemarin.
Dari tetangga kos dan pengelola kos, diketahui ada orang kos inisial VKR (bukan F seperti diberitakan sebelumnya).
Dari keterangan saksi, terungkap sering ada perempuan di kamar kos VKR. Perempuan itu diduga tengah mengandung.
Baca: Bayi Kembar yang Meninggal di Jalan Ratna Bukan karena Abortus, Diduga Dibunuh Orangtuanya