Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Mantan Pecandu Narkoba: Dikeroyok Gara-gara Mencuri hingga Berkali-kali Direhabilitasi di RSJ

Ketika masih berusia 14-15 tahun, pria yang kini akrab disapa Broklin itu memang sudah salah pergaulan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Mantan Pecandu Narkoba: Dikeroyok Gara-gara Mencuri hingga Berkali-kali Direhabilitasi di RSJ
shutterstock
ilustrasi narkoba. 

Alih-alih lepas dari jeratan zat adiktif itu, setelah masa perawatan di RSJ Bangli Agus Broklin justru kembali menjadi pengguna.

Bahkan, banyak narkoba jenis baru yang ia kenal setelah bergaul dengan teman-temannya di RSJ Bangli yang juga pengguna narkoba.

"Awalnya kan cuma teman-teman yang biasa ajak kumpul saja saya kenalnya dengan barang itu. Nah akhirnya di Bangli juga dikenalkan dengan barang baru lagi. Jadinya semakin tambah teman pengguna, dan jaringan, akhirnya saya makai lagi," tutur pria yang kini berusia 37 tahun itu.

Tingkah Agus kembali diketahui oleh orangtuanya, ia pun kembali harus direhab di RSJ Bangli.
Namun, hal yang sama kembali terjadi. Setelah keluar, ia tetap menjadi pecandu bahkan semakin parah.

RSJ Bangli rupanya benar-benar ajang berbagi pengalaman kenikmatan berbagai jenis zat adiktif bagi mereka.

Dikeroyok Massa
Uang jajan dari orangtua yang semakin dibatasi sempat membuat Agus frustasi lantaran tak bisa membeli obat haram tersebut.

Namun, yang namanya pecandu, ia pun melakukan segala cara agar mendapatkan uang. Awalnya ia cuma menjual barang-barang miliknya di kamar.

Berita Rekomendasi

"Barang-barang di kamar semua habis terjual. Tape, televisi, semua habis. Setelah barang-barang di kamar habis, motor saya gadaikan untuk dapatkan barang, terus barang-barang di rumah juga semua saya jual. Uang ibu saya curi, uang bapak saya curi," terang Agus menceritakan kelakukannya saat masih menjadi pecandu berat.

Baca: Marselinus Hilang saat Melaut, Keluarga Gelar Ritual Adat di Pantai Borong

Setelah hampir semua barang-barang miliknya dan keluarganya ludes akibat narkoba, orangtua Agus akhirnya tak tahan lagi. Agus pun diusir secara paksa oleh orangtuanya.

Hampir enam bulan Agus menjalani kehidupan di luar rumahnya.

Selama itu, ia tidur di emperan toko, di terminal, dan menginap di rumah teman-temannya yang sesama pengguna.

Meski di luar rumah, Agus tetap melakukan segala cara untuk mendapatkan uang. Mulai dari mencuri helm, dan digadaikan dengan obat-obatan, hingga menipu orang.

"Pokoknya waktu itu apapun akan saya lakukan. Pikiran saya waktu itu, gimana pun caranya pagi saya harus dapat obat. Semua saya lakukan termasuk kriminal. Mencuri di supermarket juga pernah," tutur Agus Broklin.

Bagi Broklin, hidupnya ketika berada di luar rumah sangat broken, dan penuh dengan aksi kriminalitas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas