Ratusan Pendaki Rinjani Terjebak di Danau Segara Anak, Dilaporkan Seorang Meninggal
Hingga pukul 15.00 Wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Hingga pukul 15.00 Wita ada 333 pendaki Gunung Rinjani yang masih terjebak di atas.
Dilansir Kompas.com, mereka tidak bisa turun karena jalan turun tertutup longsor akibat gempa bermagnitudo 6,4 yang mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa Minggu (29/7/2018) pagi.
"Kita minta mereka ambil posisi yang aman saja dulu karena jalan tertutup oleh longsor," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Gempa Lombok, Korban Tewas Bertambah Menjadi 14 Orang TNGR, kata dia, telah berkoordinasi dengan Basarnas Mataram, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan TNI/Polri guna melakukan evakuasi.
Hingga saat ini, Balai TNGR telah menerjunkan tiga personel untuk melakukan penjajakan evakuasi.
Sebagai antisipasi, seluruh jalur pendakian ditutup untuk sementara waktu sejak pagi hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Keputusan ini diambil mengingat aspek keselamatan para pendaki.
Sudiyono menyebutkan, satu pendaki WNI dilaporkan meninggal dunia.
Namun, ia belum mengetahui identitas lengkap korban meninggal.
"Posisi korban masih di atas sedang kita pikirkan upaya evakuasinya," ungkapnya.
Terjebak di Segara Anak Uspi, salah seorang porter menceritakan, saat gempa terjadi ada sekitar 1.000-an pendaki di atas.
Mereka berada di sekitar Segara Anak.
"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore.
Menurut Uspi, jalur pintu Senaru di Kabupaten Lombok Utara dan pintu Sembalun di Kabupaten Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsor dan bongkahan batu.