Kepala Dinas di KKB Kumpulkan Uang Rp 575 Juta untuk Pemenangan Istri Bupati Bandung Barat
Abubakar disangka menerima suap ratusan juta rupiah dari para kepala dinas untuk pemenangan istri Abubakar, Elin Suharliah dengan Maman Sulaeman.
Editor: Dewi Agustina
Jaksa KPK, Budi Nugraha lantas menanyakan bagaimana bisa Adiyoto dan Weti mau menjadi koordinator untuk pengumpulan uang, Adiyoto dan Weti menjawab karena loyalitas kemudian kesepakatan bersama.
"Karena kesepakatan bersama untuk koordinir dan ini sifatnya perintah," ujar Weti.
Kemudian Adiyoto merasa perlu membantu.
"Saya hanya membantu saja dan sudah sesuai kesepakatan," kata Adiyoto.
Jaksa Budi Nugraha kembali bertanya apakah ada ancaman dari Abubakar soal para kepala dinas, mengingat dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada Adiyoto pada penyidik KPK, Adiyoto mengatakan Abubakar pada sejumlah pertemuan dengan kepala dinas pernah menyampaikan kalimat "Jika tidak bisa dibina, maka dibinasakan".
"Iya, Pak Abu pernah sampaikan itu bahwa jika tidak ada yang bisa dibina maka akan dibinasakan," ujar Adiyoto.
Baca: Setengah Jam Sebelum Meninggal Ni Made Yuli Sempat Telepon Pemilik Kos untuk Pinjam Bor
Sementara itu, Weti membenarkan Abubakar pernah mengatakan kalimat tersebut namun dengan kalimat berbeda.
"Pak Abu mengatakan jika tidak nurut maka ada konsekuensi. Misalnya ada pejabat Pemkab Bandung Barat yang dinon jobkan. seperti ada dulu Asda 3 Maman Sulaeman jadi staf ahli," ujar dia.
Lewat Adiyoto dan Weti, keduanya mengumpulkan semua uang dari 17 SKPD senilai Rp 575 juta.
Termasuk Kepala Dinas PUPR Anugerah dan Bendaharanya, Weti yang pada sidang sebelumnya tidak membenarkan bahwa keduanya menyerahkan uang pada Aang Anugerah.
"Asumsinya dari setiap kepala dinas terkumpul masing-masing Rp 65 juta untuk membayar survey Elin-Maman sebesar Rp 700 juta," ujar Adiyoto.
Pada Pilkada Bandung Barat 2018, pasangan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan berhasil meraih suara terbanyak.