Bekas Sawah dan Irigasi Kumuh di Magelang Disulap Jadi Taman Bunga Indah
Siapa menyangka jika bekas lahan persawahan yang kurang terawat dan saluran irigasi yang kumuh ternyata dapat berubah menjadi sebuah taman yang indah
Editor: Sugiyarto
"Ikonnya terpilih kincir angin. kita yang mendesain dalam kurun waktu empat hari. Semuanya dari limbah kayu, dan yang mengerjakan dari karamgtaruna," kata Kurniawan.
Sementara itu, saluran irigasi yang ada di depan taman dinormalisasi.
Saluran dibersihkan dari sampah yang menyumbat irigasi.
Ratusan benih ikan mas koi ditabur ke dalam kali kecil tersebut. Kini airnya jernih, ikan-ikan pun tinggal ke dalam kolam kecil yang dibendung di irigasi tersebut.
"Mulai bulan Februari itu kami melakukan pengembangan normalisasi irigasi, yang dulu penuh dengan sampah dengan program pelestarian lingkungan dapat bersih lagi," ujarnya.
Kurang lebih tiga bulan dari bulan Februari, tanaman disemai dan akhirnya berbunga pada Juni 2018.
Saat itu juga pada bulan puasa, taman Ramadanu dibuka untuk umum.
Ternyata sejak hari pertama dibuka, taman tersebut sudah menarik banyak perhatian.
Sehari, kurang lebih ada 500 orang yang berkunjung.
Hari libur bisa mencapai 1.000-1.500 orang.
Wisatawan yang datang tak hanya datang dari Kabupaten Magelang saja, tetapi juga dari luar daerah seperti Yogyakarta, Solo, Jepara, Bekasi, Cirebon.
Bahkan ada juga yang datang jauh dari Belgia, Prancis, Malaysia, Jerman dan Inggris.
Mereka datang untuk melihat indahnya hamparan bunga selosia di Taman Ramadanu.
"Promosi kami gencar melalui media sosial, dari web desa di danurejo.com, instagram, semuanya. Alhasil, taman ini dikenal oleh masyarakat. Banyak yang datang dari luar daerah, sampai mancanegara juga ada," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.