Berakhirnya Sepak Terjang Kelompok Begal Pimpinan Cinai, Ini Daftar Kejahatan Mereka
Sementara dua lainnya, yakni Andre dan Jimi, masing-masing ditembak di bagian kaki, karena mencoba melarikan diri.
Editor: Hendra Gunawan
"Jadi saya sedang melintas di Jalan Perdana dan tiba-tiba di pepet oleh dua sepeda motor dan dicabut kunci sepeda motorku. Langsung cepat aku nalar ini pasti begal. Jadi ku sorong sepeda motor ke bank index nggak lama setelahnya salah satu tersangka mau nikam, tapi sarungnya jatuh," kata Diky saat menghadiri paparan kasus begal di Mapolrestabes Medan, Sabtu (18/8/2018)
"Sempat pelaku mau menikam jantung tapi saya menghindar. Dua kali jatuh, pas ketiga jatuh lagi, di keluarinnya lagi pisaunya. Baru saya ditikam di areal ketiak kiri secara membabi-buta hingga luka parah," sambungnya.
Masih kata Diky, nggak lama setelahnya sepeda motor Honda Beat dengan Nopol BK 4236 AGT warna hitam milikku dibawa lari ke arah kantor DPRD.
Sempat teriak tapi nggak ada yang nolong.
Namun yang paling disesalkan seorang satpam yang berdiri melihat kejadian, bukannya memberikan bantuan atau pun teriak, tapi malah ngumpet untuk menyelamatkan diri.
"Saya coba kejar, terakhirnya ada mobil saya stop di depan RS Siloam, rupanya di dalam orang Polda Sumut. Sempat kami kejar ke arah Mandala sama Aksara, Pancing dan Jermal," katanya.
"Tapi, karena darah keluar terus menerus dari arah ketiak kiri yang luka ditikam. Tiba-tiba saya pitam seperti gelap pandangan pas di rel kereta api komplek Asia Megamas. Lalu saya dilarikan ke RS Madani dan jam 05.00 WIB area luka dijahit dengan 17 jahitan di dalam dan 24 jahitan di luar dengan total 41 jahitan. Karena alami luka lebar menganga 15 centimeter dan dalamnya 6 centimeter," terang Diky.
Untuk sementara, lelaki yang sudah menikah dan memiliki satu anak ini, terpaksa rehat dari pekerjaannya sebagai pengemudi ojek online sembari menyembuhkan bekas luka yang dideritanya akibat ditikam menggunakan sangkur.
"Saya berpesan untuk kawan-kawan, keluarga dan tetangga agar lebih berhati hati lagi saat keluar malam. Tetap lihat kondisi dan situasi sekitar, terpenting hindari jalan-jalan sepi yang tidak ada penerangan. Karena saat kejadian saya berada dalam situasi jalanan sepi dan penerangan jalan yang kurang," imbau Diky.
Maraknya kejahatan jalanan yang sering disebut Begal, sangat meresahkan warga Kota Medan.
Apalagi para pelaku begal tak segan-segan melukai para korbannya, yang tak menyerahkan sepeda motor dan barang berharganya saat dibegal.
Akibatnya banyak korban pelaku begal, yang mengalami luka-luka karena mempertahankan sepeda motor dan barang berharganya saat dibegal.
Bahkan terkadang ada korban hingga meninggal dunia, dihajar oleh komplotan begal.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat memaparkan kasus Begal di Mapolrestabes Medan, mengaku bersyukur atas terungkapnya kasus kompolotan Cinai CS.