Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota KPK Gadungan di Bantul Ditangkap, Ini yang Dilakukannya

Hingga kini polisi masih memburu keberadaan Alwi namun polisi kesulitan karena minimnya keterangan saksi, foto dan alamat tempat tinggalnya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anggota KPK Gadungan di Bantul Ditangkap, Ini yang Dilakukannya
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kapolres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan menunjukan Risdiyanto, pelaku yang mengaku sebagai sebagai anggota KPK saat jumpa pers di Mapolres Bantul 

Laporan Reporter Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Risdiyanto (40) warga Kulon Progo yang menjadi anggota KPK gadungan dan diamankan Reskrim Polres Bantul.

Ia mengaku direkrut oleh seorang atasan bernama Alwi, warga Jakarta.

Polisi masih memburu Alwi yang disinyalir menjadi otak dibalik keberadaan sindikat KPK gadungan tersebut.

 "Kalau pengakuan dia (Risdiyanto) direkrut sama orang atas nama Alwi, tinggalnya di Jakarta," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo saat dihubungi wartawan, Jumat (24/8/2018).

"Sementara dia (Risdiyanto) menyebut komandannya ada. Kita masih dalam pengembangan," lanjutnya.

Hingga kini polisi masih memburu keberadaan Alwi namun polisi kesulitan karena minimnya keterangan saksi, foto dan alamat tempat tinggalnya.

Baca: Polres Bantul Belum Bisa Pastikan Kebenaran Anak Bunuh Ayahnya Sendiri di Bantul

BERITA TERKAIT

"Sementara si Alwi juga belum kita dapatkan. Ditanya Alwi yang mana fotonya, dijawab sama Risdiyanto enggak ada. Jadi apakah Alwi itu benar ada orangnya kan kita juga masih perlu mendalami," terang dia.

Dari pengembangan kasus ini, Polisi menduga Risdiyanto ini justru menjadi aktor intelektual dari sindikat KPK gadungan.

Pasalnya, sehari setelah polres Bantul mengamankan Risdiyanto, satu dari komplotan jaringan ini ada juga yang ditangkap oleh Polres Sabang, Polda Aceh.

"Usai (polres Bantul) mengamankan Risdiyanto. Besoknya salah satu tersangka komplotan dia, ditangkap Polres Sabang, Polda Aceh, namanya Asyari. Kita chek kesana mengatakan Risdiyanto sebenarnya peran aktifnya sebagai perekrut," terang Rudy.

"Bisa disinyalir Risdiyanto ini kemungkinan adalah otaknya (sindikat KPK Gadungan)," timpal dia.

Dugaan ini juga diperkuat dengan keterangan dari saksi yang nyaris menjadi korban Risdiyanto.

Baca: Pengakuan Idrus Marham Soal Status Tersangka Buyarkan Rencana Konferensi Pers KPK

Menurut Rudy, ada data yang masuk laporan ke KPK bahwa Risdiyanto ini merekrut orang-orang untuk masuk menjadi petugas KPK dengan membayar Rp 15 juta.

Dari Rp 15 juta itu nanti akan dibuatkan semacam kartu tanda anggota KPK namun, satu korban yang merupakan saksi ini menolak.

Lantas menelpon bagian KPK di Jakarta, ada atau tidak proses rekruitmen di KPK dengan membayar uang Rp 15 juta.

"KPK kan rekruitmennya jelas. Jadi sepertinya Risdiyanto ini justru yang aktor intelektualnya." ungkap dia lagi.

Sebelumnya, diberitakan juga jajaran Reskrim Polres Bantul siap bekerjasama dengan KPK untuk membongkar sindikat penipuan tersebut.

"Pada hari selasa (21/8/2018) dari KPK RI sudah ada yang ke Polres Bantul, menyampaikan siap membantu polres Bantul mengungkap jaringan KPK gadungan. Ada dua petugas yang datang," terang Kasatreskrim.

Kedatangan petugas KPK RI ke polres Bantul sekaligus mengkonfirmasi bahwa Risdiyanto (40) warga Kulon Progo itu, bukan merupakan petugas KPK asli.

"Risdiyanto (dipastikan) bukan sebagai KPK asli," tegas dia

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas