Tanggap Darurat Berakhir, Kemensos Lanjutkan Rehabilitasi Sosial Pasca-Gempa Lombok
Rehabilitasi sosial berupa penyaluran Bantuan Pengungsi Tahap 3 dan Uang Duka untuk Ahli Waris Relawan PMI.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Saya melihat ada ketegaran pada wajah-wajah ibu-ibu semua. Maka penting bagi saya bertemu ibu-ibu malam ini. Kendati cobaan ini tidak mudah, namun saya yakin ibu-ibu tegar ini bersemangat untuk bangkit kembali menata hidup,” harapnya.
Dalam kunjungan ini Mensos juga menyalurkan bantuan tahap ketiga kepada korban gempa berupa peralatan memasak, uang duka untuk dua relawan PMI yang meninggal, dan sembako senilai Rp 3,5 miliar.
Mensos juga mengapresiasi peran, kerja keras dan militansi Tagana yang datang dari 13 provinsi lain yang sudah melakukan tugas-tugas kemanusiaan sampai berakhirnya masa tanggap darurat.
Upaya Kemensos
Gempa bumi bertubi-tubi yang dialami masyarakat di NTB menyisakan duka mendalam, menyebabkan banyak keluarga kehilangan orang-orang terkasih, harta benda tak bersisa, dan rumah rata dengan tanah.
Data Dinas Sosial Provinsi NTB dan Posko Induk hingga 25 Agustus 2018 mencatat sebanyak 563 jiwa meninggal, 1.116 mengalami luka berat/rawat inap, 71.937 rumah rusak dan 417.529 jiwa mengungsi.
Mensos mengatakan, sejak gempa mengguncang NTB pada 29 Juli lalu, Kementerian Sosial telah melakukan langkah-langkah Tanggap Darurat meliputi pemenuhan kebutuhan dasar.
Langkah tersebut antara lain tempat tinggal sementara, kebutuhan permakanan, pengerahan Tim Penanganan Terpadu untuk proses pendampingan dan verifikasi data sampai masa tanggap darurat berakhir, serta menyerahkan santunan bagi ahli waris korban meninggal.
Secara keseluruhan bantuan sosial tanggap darurat dari Kementerian Sosial mencapai 1,2 triliun terdiri dari bantuan logistik, santunan ahli waris, paket sembako, beras reguler, peralatan dapur keluarga, bansos PKH dan BPNT.
"Seluruh upaya tersebut adalah wujud Negara Hadir dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada rakyat yang tertimpa bencana. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar korban bencana harus mendapat prioritas utama, maka Kementerian Sosial akan terus memberikan pendampingan dan dukungan penuh kepada Pemprov NTB untuk melaksanakan Prores Rehabilitasi Sosial Pascagempa," papar Mensos.
Di akhir pidatonya, mensos berpesan dengan semangat gotong royong, rela berkorban, dan bekerja ikhlas tuntas, semua pihak untuk bersama-sama harus turun tangan membantu warga Lombok.
“Sekarang saatnya kita bangkit untuk Lombok, menata hidup dan masa depan. Bersama kita wujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan nilai dan semangat gotong royong sesuai dengan Nawacita Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla,” ujar Mensos.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.