Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bau Menyengat dari Gunungan Sampah Sisa Industri di Jalan Masuk Desa Ganggu Pengguna Jalan

Kepulan asap putih membumbung tinggi disertai bau menyengat, semakin mendekat. Tumpukan sampah plastik menggunung di sisi jalan masuk ke Desa

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bau Menyengat dari Gunungan Sampah Sisa Industri di Jalan Masuk Desa Ganggu Pengguna Jalan
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Gunungan Sampah Sisa Industri di Jalan Masuk Desa Gemuh Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Ganggu Pengguna Jalan 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Kepulan asap putih membumbung tinggi disertai bau menyengat, semakin mendekat. Tumpukan sampah plastik menggunung di sisi jalan masuk ke Desa Gemuh Kecamatan Pecalungan, Senin (27/8/2018).

Sampah sisa industri tersebut dianggap mengganggh oleh pengguna jalan. Pasalnya selain berbau menyengat, tak jarang asap dari pembakaran sampah tersebut menutupi jalan dan mengganggu pendangan para pengendara.

"Baunya bikin sesak, ditambah asap saat dibakar yang menutupi jalan sangat membahayakan. Karena lokasinya tepat di tikungan," ujar Sumarsono (40) warga Bandar yang kerap melewatu jalan tersebut.

Pihaknya menambahkan, sering melintasi jalan tersebut dan tidak tahu siapa yang membuang sampah palstik dilokasi itu.

"Tau-tau ada gunungan sampah, padahal saya sering melintas di jalan ini. Kalau mau membuang sampah sebanyak ini harusnya di TPA bukan di pinggir jalan seperti ini," paparnya.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang menyatakan pembuangan sampah tersebut ilegal dan melanggar aturan.

Berita Rekomendasi

"Kami belum tahu kalau ada gunungan sampah plastik di jalan masuk Desa Gemuh. Nanti akan kami tindak lanjuti karena mengotori lingkungan," terang M Safii Kabid Pengolahan Sampah dan B3 DLH Kabupaten Batang.

Pihaknya mengakui, DLH memang kekurangan armada untuk mengangkut sampah di seluruh wilayah Batang.Karena hanya ada 13 unit truk pengangkut sampah.

"Kami tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Batang, karena kekurangan armada. Karena 8 unit truk beroprasi di Kecamatan Batang, sedangkan 5 unit beriprasi di wilayah Pantura," ujarnya.

Safii menambahkan, walaupun demikian seharusnya oknum yang tidak bertanggung jawab tidak membuang sampah semabarangan apalagi di pinggir jalan.

"Kami sangat menyarankan, menumpuk sampah dilokasi yang sudah ditentukan atau jika skala besar bisa langsung ke TPA."

"Jikapun belum terjangkau oleh unit kami, kami mohon untuk menempatkan sampah di sub-sub yang sudah disediakan seperti tempat pembuangan akhir di pasar," timpalnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas