BREAKING NEWS : Warga Pesisir Pantai Pamuratan Melihat Air Laut Pasca-Gempa, Ada Apa?
Berdasarkan pengetahuan kalau akan tsunami permukaan air laut akan turun dan hewan laut biasanya banyak yang ke darat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNNEWS.COM, BITUNG - Warga di pesisir Pantai Pulau Lembeh merasakan gempa, Rabu (29/8).
Mereka hanya keluar ke pantai dan melihat tanda-tanda alam.
"Lumayan kuat tadi, tapi kami sudah belajar untuk melihat tanda-tanda alam," jelas Angky warga di pesisir Pantai Pamuratan, Kecamatan Lembeh.
Ia mengatakan, berdasarkan pengetahuannya kalau akan tsunami permukaan air laut akan turun dan hewan laut biasanya banyak yang ke darat.
"Tapi ini tidak, dan sampai sekarang aman-aman saja, tadi kami sudah melihat ke pantai," jelasnya.
Hal yang sama pun dirasakan oleh Eko warga pusat Kota Bitung.
Baca: Gempa Bumi 7,1 Skala Richter Guncang Kaledonia Baru
"Lumayan kuat, tapi masyakat sini bilang itu biasa saja," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Manado menyebut gempa bumi tektonik yang terjadi pada (29/8/2018) pada sekitar pukul 20.00 Wita terjadi di sebelah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara,
Dari rilis yang diterima Tribunmanado.co.id, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 4,9 skala richter terjadi dengan koordinat episenter pada 0,91 LU dan 125,4 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 66 kilometer (km) arah tenggara Kota Bitung, pada kedalaman 10 km.
"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tulis Kepala Stasiun Geofisika Manado Irwan Slamet ST Msi. (amg)