Selama 2 Tahun, Ratusan Kasus Campak dan Rubella Terjadi di Kepri
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepualauan Riau, Tjetjep Yudiana mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi campak dan rubella.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepualauan Riau, Tjetjep Yudiana mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi campak dan rubella.
Tjetjep Yudiana mengatakan, terdapat ratusan kasus campak dan rubella yang terjadi di Kepulauan Riau.
"Dari data kami kasus campak dan rubella di Kepri selama 2 tahun (2017-2018) itu ada 200-an kasus. Sekarang memang sudah ada yang kena tapi belum menimbulkan penyebaran. Ada 38 persen yang terkena dampak campak dan rubella di seluruh Kepri. Paling parah itu Natuna yaitu 9 persen," ujarnya.
Tjetjep tetap menargetkan vaksinasi sesuai presentase awal. Beberapa upaya sudah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan target vaksinasi.
"Target kita tetap 95 persen, kita mau turun terlalu jauh juga terhambat dana. Kalau untuk Batam pelaksanaannya sudah 40 persen lebih. Kita sudah berupaya dengan MUI, Dinas kesehatan kabupaten juga sudah turun. Mendagri juga sudah mengeluarkan edaran anjuran vaksinasi, Menkes juga," katanya.
Baca: Pelaku Pencurian Taksi di Bandara Bawa Kabur Mobilnya Masuk ke Markas TNI AU
"Tetapi yang jadi persoalan itu masyarakat sudah telanjur melakukan reject "Karena informasi haram itu," kata dia.
Tjetjep kembali mendorong masyarakat, agar menimbulkan minat vaksinasi MR yang juga penting bagi masyarakat.
"Kita ketahui di beberapa daerah peningkatan kasus campak sudah terjadi, termasuk di Riau.
Kita khawatir kalau tanpa dukungan masyarakat untuk kembali minat vaksinasi apabila tidak didorong, risiko akan semakin besar. Batas vaksinasi MR sampai 30 September, ke beberapa sekolah juga sudah selesai. Tetapi kalau ada sekolah yang mau, petugas juga akan turun ke sekolah tersebut," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbatam.id dengan judul Ratusan Kasus Campak dan Rubella Terjadi di Kepri, Dinkes Beri Waktu Vaksin hingga 30 September