Warga Temukan Jasad Bayi Perempuan Terkubur di Kedalaman 30 Cm
Jasad bayi perempuan ini terkubur di kedalaman 30 centimeter (cm) yang lokasinya di komplek perumahan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Warga Padangsambian, Banjar Gunung Sari, Jalan Tukad Buana IV, Perumahan BTN, Padangsambian, Denpasar digegerkan dengan temuan jasad bayi pada Kamis (13/9/2018).
Jasad bayi perempuan ini terkubur di kedalaman 30 centimeter (cm) yang lokasinya di komplek perumahan.
Nyoman Muliantari yang rumahnya tidak jauh dari lokasi temuan bayi mengatakan, awalnya tatangga mencium bau tak sedap di depan rumahnya.
Kemudian mencoba mencari tahu asal bau tersebut.
"Awalnya ibu depan rumah TKP ini mencium bau tak sedap yang berasal dari depan rumahnya itu. Setelah itu minjam cangkul terus dibongkar, diketahui jasad bayi dan kemudian warga juga membantu membongkarnya. Pas itu ditelepon polisi, ramai," katanya, Kamis (13/9/2018).
Ditanya seputar warga sekitar yang diketahui hamil waktu itu, menurutnya di sekitar rumahnya itu warganya tertutup dan tidak terlalu banyak bergaul.
"Kami tertutup sesama warga sini, tapi kebersamaannya bagus, saling tolong-menolong, cuma jarang ketemu, karena masing-masing punya urusan jadi biar tidak sensitif," kata dia.
Baca: Petenis Jepang Naomi Osaka Terpaksa Diet, Tak Boleh Makan Katsu dan Matcha
Menurut Muliantari mayat bayi tidak terdapat luka di bagian tubuh, bayi itu juga tampak gemuk.
"Dibungkus baju atau jaket kayaknya itu. Ada kain warna biru sama warna ungu. Baru saja tadi (kemarin) pagi katanya ada aroma kurang sedap, hingga diketahui ada jasad bayi di situ berjenis kelamin perempuan. Padahal kalau dilihat lahirnya normal, badannya sehat," ujarnya.
Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Pandibu mengatakan, keadaan bayi tersebut ditemukan sudah meninggal dunia dengan kondisi terbungkus.
"Kondisi bayi dalam keadaan tidak bernyawa dan dibungkus serta ditanam di dalam lubang sedalam kurang lebih 30 cm di sekitar lokasi penemuan," kata dia.
Kondisi bayi yang ditemukan warga itu dilihat tertanam namun tidak seluruhnya.
"Bayinya ditanam, tapi cuma sebagian saja tertanam, jadi kelihatan sama warga," kata dia.
Hari ini kepolisian akan menggelar jumpa pers terkait temuan tersebut.
Kapolsek Adnan mengaku akan menemukan titik terang siapa pelaku usai ada autopsi dari RSUP Sanglah.
"Kami masih menunggu hasil autopsi sampai besok pagi (hari ini) untuk menguatkan dugaan perbuatan pidana yang terjadi," jelasnya.
Sudah Meninggal 4 Hari
Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan, jenazah bayi berjenis kelamin perempuan ini diterima pukul 11.15 Wita dan langsung diperiksa.
Berdasarkan hasil identifikasi pemeriksaan luar, pihaknya tidak bisa mengidentifikasi tanda-tanda kekerasan dikarenakan kondisi bayi telah mengalami pembusukan.
"Kondisi bayi saat diterima sudah berwarna kehijauan ditandai dengan adanya pengelupasan kulit dan pembengkakan," ungkapnya.
Soal dimensi tubuh bayi, pihaknya tidak bisa memberikan informasi karena masih menjadi barang bukti pihak berwajib.
Dari kondisi itu, lanjut Alit, jenazah diperkirakan mengalami waktu kematian sejak 3 sampai 4 hari sebelum pemeriksaan.
"Dengan perkiraan umur bayi sudah cukup umur yakni 10 bulan," imbuhnya.
Sementara, terkait evaluasi untuk menentukan bayi lahir abortus secara alami atau kesengajaan belum dapat diketahui sebelum dilakukan tindakan autopsi.
"Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak kepolisian untuk proses autopsi. Rencana autopsi akan dilakukan besok (hari ini)," terangnya. (bus/azm)
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Jasad Bayi Terkubur Gegerkan Warga Perumahan BTN Padangsambian, Muliantari: Bayinya Gemuk