Babi Hutan Besar Mengamuk Loncat Lewat Jendela Rumah Ahmad Bikin Warga Geger
Binatang buas yang tak diketahui darimana asalnya itu tiba-tiba meloncat ke dalam rumah melalui lubang jendela.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Rumah Ahmad di RT 1, RW 4, Dukuh Sirawa, Desa Sinduaji, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara baru saja kebobolan.
Isi rumah acak-acakan. Etalase berisi barang kebutuhan rusak hingga kacanya hancur berserakan.
Kursi dan meja tamu sudah dalam posisi tak beraturan.
Seekor babi hutan atau celeng berukuran besar menyelinap masuk saat Karsini masih berada di dalam rumah.
Baca: Afgan Kaget Saat Tidur Tertindih Ibunya yang Berdarah-darah Ditikam Sang Ayah
Binatang buas yang tak diketahui darimana asalnya itu tiba-tiba meloncat ke dalam rumah melalui lubang jendela.
Babi berbobot sekitar 70 kilogram itu seakan membuta hingga menabrak apapun di hadapannya. Hingga isi rumah berantakan.
Beberapa perabotan rumah bahkan rusak karena jadi sasaran amukannya.
Karsini tentu kalah kuat untuk menghadang celeng yang mengobrak abrik rumahnya.
Karena itu, ia memilih menghindar dan teriak minta bantuan.
"Celeng itu gede, jantan lagi. Yang punya rumah teriak dan lari keluar," kata Adi Muhadi, relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pandanarum, Senin (18/9/2018)
Jeritan perempuan itu sontak membangkitkan amarah warga. Kebetulan, masyarakat juga menaruh dendam pada jenis binatang itu.
Mereka pun seperti mendapatkan umpan kali ini.
Warga beramai-ramai memburu babi hutan yang terperangkap di rumah warga. Babi itu sempat melawan, namun kalah jumlah dengan warga.
Hewan bertaring tajam yang sendirian itu akhirnya berlari menghindari kejaran warga. Tetapi pukulan bertubi-tubi yang menghujani tubuhnya membuatnya lemah.
Hingga mata parang menghujam dan menembus kulitnya, sang predator barulah tumbang.
"Matinya dibacok," katanya.
Di musim kemarau ini, warga acapkali melihat babi hutan masuk areal perkampungan. Tetapi baru kali ini binatang itu sampai masuk rumah warga dan mengacak-acak isinya.
Masuknya babi hutan ke rumah warga ini tentu menciptakan teror baru. Biasanya, jangkauan celeng hanya sampai di perkebunan warga.
Kawanan babi hutan itu biasa menjarah hasil pertanian hingga petani merugi atau gagal panen.
Bukan hanya tanaman pangan yang diincar, tanaman palawija hingga buah-buahan dan rempah pun ikut dimakan.
"Tanaman cengkeh saja dibongkar, apalagi ubi talas, dan kapulaga,"katanya
Di musim kemarau, saat pasokan air minim, warga memilih mengistirahatkan lahannya.
Jarang tanaman pertanian yang masih bertahan di lahan kering petani. Kondisi ini tentunya membuat pasokan pangan babi hutan berkurang.
Sebab kawanan binatang liar itu selama ini mengandalkan makanan dari hasil pertanian warga untuk bertahan hidup.
Diduga, kondisi ini yang memicu kawanan babi hutan terdesak hingga masuk areal pemukiman untuk mencari sumber hidup.
"Ya mungkin karena kemarau juga, babinya masuk ke perkampungan,"katanya.
Meskipun keberadaannya terus diburu, populasi babi hutan ini seakan tidak ada habisnya.
Padahal, warga kerap melakukan perburuan massal hingga melibatkan anjing-anjing pemburu.
Dalam setahun ini, warga bahkan telah menangkap dan membasmi 30 an babi hutan dalam perburuan itu.
Warga, kata Adi, akan kembali melakukan perburuan masal untuk menekan populasi celeng yang mengancam kehidupan warga.
"Populasinya itu banyak. Karena sekali beranak bisa sampai 12 ekor," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Celeng Jantan Obrak-abrik Perabotan Rumah Gegerkan Warga di Sinduaji Banjarnegara