Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Purnomo Mengaku Diajak Temannya Ikut Mengeroyok Sendi hingga Tewas

Dua pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang warga Desa Jojo, Kecamatan Mejobo ditangkap oleh aparat kepolisian.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Purnomo Mengaku Diajak Temannya Ikut Mengeroyok Sendi hingga Tewas
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
Dua pelaku pengeroyokan di Desa Jojo saat gelar perkara di Mapolres Kudus, Jumat (21/9/2018). TRIBUN JATENG/RIFQT GOZALI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Dua pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang warga Desa Jojo, Kecamatan Mejobo ditangkap oleh aparat kepolisian. Selain kedua pelaku, masih ada pelaku lain yang belum tertangkap.

Waka Polres Kudus Kompol M Ridwan mengatakan, kedua pelaku bernama Muhamad Purnomo dan Muzakki Maulana. Keduanya merupakan warga Desa Srikaton, Kecamatan Kayen Pati.

"Kedua pelaku terlibat dalam pengeroyokan yang menewaskan warga Jojo. Kedua pelaku ikut memukul korban," kata Kompol M Ridwan.

Diduga pihaknya masih ada tujuh pelaku lainnya yang belum tertangkap.

"Kami masih berusaha untuk mencari pelaku lainnya," ujarnya.

Sementara dari pengakuan Purnomo, dia tega mengeroyok korban bernama Sendi Jasmani lantaran diajak seorang teman.

BERITA TERKAIT

Sebelum menjalankan aksinya, dia bersama teman-temannya terlebih dahulu menenggak minuman keras.

Baca: Eko Purnomo: Seharusnya Bu Rohanda yang Memberikan Akses Jalan, Bukan dari Keluarga Almarhum Imas

"Saya diajak kawan saya untuk ikut mengeroyok. Saya sebenarnya tidak tahu permasalahannya apa, tapi berhubung saya diajak teman ya saya ikut saja," kata Purnomo.

Sedangkan pelaku lainnya Maulana hanya tertunduk lesu.

Polisi menjerat keduanya tiga pasal sekaligus, yaitu pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, pasal pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara, dan pengeroyokan hingga menghilangkan nyawa orang lain dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

"Sementara otak dari pengeroyokan bernama Rusmijan masih kami buru," kata Ridwan.

Diketahui Rusmijan merupakan orang yang merencanakan aksi pengeroyokan ini.

Pengeroyokan yang terjadi di depan Balaidesa Jojo pada Minggu (24/6/2018) malam ditengarai akibat balas dendam.

Sebelumnya Rusmijan menonton orkes dangdut di Desa Jojo pada siang harinya.

Saat itu, Rusmijan terkena hantaman batu di kepalanya hingga menyebabkan kepalanya berdarah. Rusmijan pun membalasnya dengan melempar tanah.

Baca: BREAKING NEWS: Pelaku Begal Ditembak Mati Usai Menikam Polisi

Namun aksi Rusmijan di tengah kerumunan penonton mengakibatkannya dikeroyok oleh penonton lain. Aksi pengeroyokan ini bisa dilerai oleh petugas keamanan.

"Akhirnya Rusmijan meninggalkan orkes dangdut, dia mengajak teman-temannya untuk balas dendam dengan mengeroyok siapa saja warga Jojo yang melintas," kata Ridwan.

Diketahui sebelumnya, seorang pemuda bernama Sendi tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang di depan Balaidesa Jojo pada Minggu 24 Juni 2018.

Korban yang merupakan warga Desa Jojo, Kecamatan Mejobo itu juga mendapat tusukan selain pukulan bertubi-tubi.

Bahkan dalam kejadian tersebut sempat terekam kamera pengintai yang berada di sekitar tempat kejadian atau di depan Balaidesa Jojo.

Polisi pun mengusutnya berbekal rekaman kamera pengintai.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Dua Pelaku Pembunuhan di Desa Jojo Tertangkap, Ini Pengakuan Mereka

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas