Dua Dari Tiga Perampok Tauke Karet Tertangkap, Uang Rampokan Rp 190 Juta Ludes di Meja Judi
Sedangkan rekan mereka yakni SI (38), warga Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat, masih buron dan masuk daftar pencarian
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Enrawan (42) dan Firhandi alias Ali (39), dua dari tiga orang pelaku perampokan terhadap tauke kopi, Irhamuddin (37), ditembak jajaran Satreskrim Polres Lahat, Polsek Pajar Bulan, dan Polsek Kota Agung.
Mereka adalah warga Desa Pulau Panggung Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat.
Sedangkan rekan mereka yakni SI (38), warga Muara Danau, Kecamatan Tanjung Tebat, Lahat, masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
Perampokan terhadap tauke kopi, Irhamuddin (37), warga Dusun Selapah, Desa Tunggul Bute, Kecamatan Kota Agung, terjadi pada Minggu (2/9/2018) lalu.
Para perampok berhasil menggasak uang Irhamuddin senilai Rp190 juta lebih.
Dalam aksinya, selain berhasil membawa uang ratusan juta ketiganya juga menggondol, perhiasan, motor honda beat, surat berharga dan isi barang dagangan di dalam warung korban.
Berharap uang bertambah, ketiganya malah menggunakan uang rampokan tersebut untuk berjudi.
Namun apes, dua dari pelaku berhasil dibekuk jajaran Satreskrim Polres Lahat, Polsek Pajar Bulan, dan Polsek Kota Agung.
Tak cuma dibekuk, kedua pelaku terpaksa diberi 'hadiah' timah panas pada kakinnya lantaran berusaha melawan saat ditangkap.
Kapolres Lahat AKBP Roby Karya Adi S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Satria Dwi Dharma mengungkapkan penangkapan terhadap dua pelaku berawal dari penangkapan Enrawan pada Jumat (28/9/2018) sekitar pukul 01.00 WIB di Desa Pulau Panggung.
Lantaran memiliki senjata api rakitan dan mengancam aparat, tersangka terpaksa ditembak kaki kirinya.
Selanjutnya dikembangkan dan ditangkap tersangka Firhandi alias Ali juga di desanya sekitar pukul 02.00 WIB.
Lantaran berusaha kabur tersangka pun ditembak kakinya.
Dikatakan Satria, saat ini terhadap kedua tersangka masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk satu tersangka lagi masih kita kejar. Kita juga masih mendalami kasus kejahatan lainnya yang dilakukan para tersangka," ujarnya, Jumat (28/9/2018).
Dalam penangkapan terhadap pelaku turut diamankan barang bukti berupa perhiasan, motor, sejumlah uang senjata tajam dan senpira beserta amunisnya.
Sementara dari pengakuan pelaku Ernawan hasil rampokan sendiri dibagi tiga.
Menurutnya sebagian digunakan untuk berjudi.
"Habis merampok duitnya untuk berjudi. Bebagi 60 juta bertiga. Sebagian juga untuk beli beras dan kebutuhan sehari-hari," kata Enrawan.
Terkait kepemilikan Senpira, bapak lima anak ini berkilah hanya untuk jaga- jaga saat berkebun.
"Aku beli Rp5juta, la lamo (sudah lama)," tambahnya.
Sementara dalam aksi perampokan itu, diakuinya diajak oleh Sy.
"Sy yang ngajak awalnya. Ikut bae. Kalau aku yang bawa kuduk (pisau, red)," tambah Firhandi.
Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan oleh tiga pelaku dilakukan pada Minggu (2/9/2018) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat itu korban tidur di rumah bersama istri dan anaknya.
Kemudian tiga pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang dan mendapati korban dan istrinya yang baru saja terbangun.
Selanjutnya ketiga pelaku memerintahkan kepada korban dan istrinya untuk tetap duduk dan mengikat tangan korban menggunakan kain.
Selanjutnya pelaku memaksa istri korban untuk menunjukan dimana simpanan uang milik korban dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam jenis kuduk.
Kemudian uang sebesar Rp 190 juta digasak.
Berikut motor honda beat, surat berharga dan isi barang dagangan di dalam warung. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Dua dari Tiga Perampok Tauke Kopi di Lahat, Ditembak. Uang Hasil Merampok untuk Judi,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.