Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Gempa: Kami Ingin Cepat Keluar dari Palu

"Kita ini maunya keluar dulu. sangat mencekam, listrik mati, ekonomi mati, semua mati, yang penting keluar dulu dari Palu," kata warga

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Korban Gempa: Kami Ingin Cepat Keluar dari Palu
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah penumpang korban selamat dari gempa Palu Sulteng turun dari pesawat Hercules A-1327, mendarat di Bandara Lanud Hasanuddin Makassar, Mandai, Maros, Sulsel, Sabtu (29/9) sore. Khusus para korban gempa Sulteng yang tiba di Bandara tersebut, didominasi oleh perempuan, ibu rumah tangga (Irt), anak-anak dan juga balita. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sebanyak 643 pengungsi asal Palu dan Donggala, Sulteng tiba di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Jumat (5/10/2018) sekitar pukul 17.00 Wita.

Para pengungsi langsung ditempatkan di penampungan sementara lantai 2 untuk selanjutnya itu didata.

Baca: Sembuhkan Trauma, Anak-anak Korban Gempa dan Tsunami di Palu Asyik Bermain di Pengungsian

Kebanyakan dari pengungsi merupakan warga Surabaya yang bekerja di Palu. Mereka mengaku hanya ingin cepat-cepat keluar dari Palu walau belum mengetahui setelah itu kemana.

Meski akhirnya mereka mendapatkan kapal yang kebetulan sedang berlabuh di Balikpapan dan akan menuju Surabaya.

"Kita ini maunya keluar dulu (saat naik kapal di Pantoloan) untuk menyelamatkan diri dulu. Keadaan di sana (Palu) sangat mencekam, listrik mati, ekonomi mati, semua mati, yang penting keluar dulu dari Palu," jelas warga pengungsi tujuan Surabaya.

Pemkot Balikpapan bekerjasama dengan TNI AL, Polres dan Pelindo IV berhasil memecahkan masalah pengungsi yang ingin berangkat ke Surabaya.

Para pengungsi yang berjumlah 141 orang dinaikkan ke KM Santika Nusantara yang sedang berlabuh di Balikpapan. Kapal tersebut melanjutkan perjalanan ke Surabaya.

Berita Rekomendasi

General Manager Pelindo IV Baharuddin M menjelaskan dirinya, Danlanal, dan Pemkot Balikpapan sudah mendapat izin dari pihak KM Santika Nusantara.

"Kebanyakan dari pengungsi ini berpikir yang penting keluar dulu dari Palu, soal kemana-kemana yang penting keluar dulu, tapi ternyata di sini ada kapal (ke Surabaya)," ujar Baharuddin.

Beberapa pengungsi yang lain tiba dengan ditunggu oleh sanak saudaranya. Mereka langsung bergegas pergi setelah mendapat konsumsi hasil sumbangan relawan dan masyarakat Balikpapan.

Beberapa pengungsi juga ada yang dibawa ke Asrama Haji Embarkasi Batakan sesuai instruksi Pemkot Balikpapan.

"Kebanyakan memang ke Surabaya, sisanya yang ini akan diberangkatkan ke Asrama Haji menggunakan transportasi dari TNI AL, Polres, dan Pemkot, tapi ada juga tadi yang dijemput keluarganya, ke Samarinda, ke mana gitu", pungkasnya.

Baca: Bantuan dan Pesawat Asing Terus Berdatangan, Bandara Sepinggan Buka 24 Jam

KM Bukit Siguntang merupakan kapal pertama yang berlabuh di Balikpapan membawa pengungsi dari Pantoloan (Palu).

Sekitar pukul 17.00 WITA kapal motor tersebut berlabuh di pelabuhan Semayang Balikpapan. (m06)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas