Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sampah di TPSS Gunung Santri Cirebon Dibuka Kembali, Banyak Warga Alih Profesi Jadi Pemulung

Untuk mengatasi pencemaran udara, kami membuat solusi dengan menimbun sampah menggunakan tanah merah

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sampah di TPSS Gunung Santri Cirebon Dibuka Kembali, Banyak Warga Alih Profesi Jadi Pemulung
/TRIBUN MANADO/Rizky Adriansyah
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Sejak dibukanya kembali menjadi tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) Gunung Santri, Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon beberapa bulan yang lalu, kondisi sampah di sana sudah mencapai satu hektare, Kamis (11/10/2018).

Dari total luas empat hektare, tiga hektare lahan TPSS masih tampak kosong.

Sampah tersebut tampak sedang dipadatkan di bagian belakang.

"Untuk mengatasi pencemaran udara, kami membuat solusi dengan menimbun sampah menggunakan tanah merah," ujar Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLHD Kabupaten Cirebon, Dedi Sudarman, saat ditemui di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Kamis (11/10/2018).

Sementara itu, di lokasi tersebut, banyak pemulung sampah yang beralih profesi.

Ada yang semula petani kemudian menjadi pemulung, ada juga yang tadinya tidak bekerja kini menjadi pemulung.

BERITA TERKAIT

Mereka berada di sana mulai pukul 07.00 WIB-17.00 WIB.

"Sehari penghasilan Rp 25 ribu per hari dari sini, lumayan dari pada menganggur di rumah," ujar seorang pemulung, Ramsinah (51).

Tak hanya Ramsinah, beberapa wanita lainnya juga ikut beralih profesi bersama suaminya.

"Sama suami di sini, lumayan kalau lagi banyak bisa Rp 40 ribu per hari," kata pemulung lainnya, Tarmi (49).

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas