Sejumlah Ruas Jalan di Mandailing Natal yang Tertutup Longsor Sudah Bisa Dilalui
Tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat telah menemukan 17 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut.
Penulis: Dewi Agustina
Hingga malam tadi tidak lagi ada laporan kelurga yang merasa kehilangan anggota keluarganya di 11 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal yang mengalami banjir bandang, banjir dan longsor.
Penanganan darurat masih dilakukan.
Bupati telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara selama 7 hari mulai 12 Oktober hingga 18 Oktober 2018.
BPBD Mandailing Natal bersama BPBD Provinsi Sumatera Utara, TNI, Polri, SAR Daerah, SKPD, PMI, dan relawan menangani darurat bencana.
Bantuan terus disalurkan kepada korban dan masyarakat terdampak.
Sementara itu, evakuasi dan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di luar Mandailing Natal juga terus dilakukan BPBD bersama aparat setempat.
Di Kota Sibolga, 4 korban longsor sudah dimakamkan.
Di Tanah Datar korban tercatat menjadi 5 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1 orang berhasil diselamatkan.
Evakuasi akan dilanjutkan Minggu (14/10/2018) pagi.
Baca: Cerita Rizki Petugas Pemadam Kebakaran Kota Palu yang Lolos dari Terjangan Tsunami
Sedangkan di Padang Pariaman ditemukan 3 orang meninggal dunia dan Pasaman Barat 1 orang meninggal dunia.
Daerah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah memasuki musim transisi ke musim hujan.
Hujan dengan intensitas deras berpotensi terjadi sehingga dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor.
Pemda dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.