Juru Parkir Tewas Disabet Pisau Beracun
Dari informasi yang dihimpun, Yusuf menjadi korban penganiayaan yang terjadi di kawasan Jalan Dempo Kecamatan IT I Palembang.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Sempat mendapatkan perawatan medis, nyawa M Yusuf Ibrahim (37), tak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya di UGD RS AK Gani Palembang, Senin (15/10/2018).
Yusuf yang kesehariannya bekerja sebagai juru parkir (jukir) dan tercatat sebagai warga Jalan Segaran Lorong Kuningan Kecamatan IT II Kota Palembang, meninggal dunia dengan kondisi luka sabetan senjata tajam (sajam) pisau pada bagian perut.
Diketahui sajam pisau yang melukai Yusuf, diduga beracun yang membuat Yusuf meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun, Yusuf menjadi korban penganiayaan yang terjadi di kawasan Jalan Dempo Kecamatan IT I Palembang.
Ketika itu korban Yusuf bekerja sebagai jukir seperti biasanya, dianiaya pelaku yang menggunakan sajam pisau. Diketahui pelaku dan korban Yusuf sudah saling kenal.
Korban Yusuf dilukai pelaku menggunakan sajam pisau pada bagian perut dengan cara disabet.
"Kami dapat kabar Yusuf sudah berada di rumah sakit. Kabarnya Yusuf itu berkelahi dengan orang dan dirawat di rumah sakit. Kami berharap pelakunya cepat ditangkap dan dihukum seadil-adilnya," ujar Daus (48), kakak ipar korban.
Dari RS AK Gani Palembang, jasad korban Yusuf dibawa pihak keluarga ke rumah sanak keluarganya di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU Indonesia Palembang. Setelah disholatkan, jasad korban dimakamkan di TPU Sungai Goreng 1 Ulu Palembang.
Kapolsek IT I Palembang Kompol Edi Rahmat didampingi Kanit Reskrim Ipda Jhonny Palapa mengatakan, petugas sudah melakukan olah TKP setelah mendapatkan laporan adanya tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Sementara ini petugas melakukan penyelidikan lebih lanjut dan juga telah memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Untuk pelakunya sudah diketahui dan masih dalam pengejaran petugas," ujarnya.