Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikatakan Melawan Polisi, 9 Peluru Bersarang di Tubuh Apriansyah, Sang Istri Tak Terima

Ketika itu pihak keluarga mengetahui bahwa jasad Apriansyah sudah berada di kamar mayat di Kabupaten OKU Timur.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dikatakan Melawan Polisi, 9 Peluru Bersarang di Tubuh Apriansyah, Sang Istri Tak Terima
Tribunnews
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Merasa suaminya meninggal dunia tak wajar karena ditembak, Esti Novitasari (31), mendatangi Bidang Propam Polda Sumsel, Selasa (16/10/2018).

Kedatangan Esti yang didampingi Robinson (47), kakak iparnya, untuk melapor salah satu petinggi Polres OKU Timur.

Dalam laporannya, Esti meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab kematian suaminya.

Robinson mengatakan, pihak keluarga merasa tak terima atas kematian Apriansyah (39) yang ditembak polisi karena melawan dan dituduh sebagai bandar narkoba.

Ketika itu pihak keluarga mengetahui bahwa jasad Apriansyah sudah berada di kamar mayat di Kabupaten OKU Timur.

Baca: Tommy Soeharto: GORO Akan Jadi Perusahaan Publik

Kecurigaan keluarga muncul ketika hendak memandikan jenazah. Keluarga melihat bekas lobang yang diduga akibat tembakan di tubuhnya. Total ada sembilan peluru yang bersarang.

Dengan rincian, dua lobang di dada kiri dan kanan, satu lobang di ulu hati, dua lobang di perut kiri dan kanan, dua lobang di paha kiri dan kanan, pergelangan tangan kiri, serta satu lobang di punggung.

BERITA REKOMENDASI

"Waktu kami balikkan badannya, ada sebutir peluru yang jatuh. Ternyata, peluru itu berasal dari tembakan di punggung yang belum dikeluarkan," ujar Robinson.

Merasa tidak beres, pihak keluarga mendatangi Polres OKU Timur untuk mencari tahu penyebab kematian korban.

Barulah dijelaskan polisi bahwa korban ditembak saat razia di Jalan Belitang-Martapura OKU Timur, beberapa jam sebelum beredar di medsos.

"Kata polisi adik saya ini bandar narkoba dan melarikan diri waktu razia jadi ditembak. Tapi heran, kenapa keluarga tidak diberitahu, malah kami yang bawa dari kamar mayat. Waktu pemakaman tidak ada polisi yang datang," ujarnya.

Robinson meragukan kronologis kejadian dan menduga adanya unsur kesengajaan dalam penembakan. Kalau memang lari pasti cuma dilumpuhkan dan ditembak pada bagian kaki.


"Kami lihat tidak ada tembakan di kaki, tembakannya ada sembilan lobang. Melihat dari tembakannya seperti itu, adik saya itu ditembak dari jarak dekat dan posisinya terlentang. Kayaknya sengaja dibunuh bukan untuk dilumpuhkan," jelas Robinson.

Dijelaskan Robinson berdasarkan keterangan dari polisi yang didapatnya, adiknya melarikan diri sambil menembak petugas menggunakan pistol rakitan. Akhirnya polisi melumpuhkan Apriansyah hingga tewas.

"Dia dituduh bandar narkoba, padahal dia cuma penjaga malam di pasar dan hotel. Kami tahu persis adik saya gimana, dia bukan buronan, bukan DPO, tidak pernah ada kasus atau apa, tiba-tiba dibilang bandar narkoba. Jadi kami ingin minta keadilan," ujar Robinson.

Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kapolres OKU Timur AKBP Erlin Tangjaya tidak mempersoalkan pihak keluarga yang melaporkan kejadian itu ke propam Polda Sumsel.

Erlin menyebutkan anggotanya telah melakukan tindakan sesuai SOP dan berdasarkan temuan di lapangan.

"Silakan saja, tidak ada masalah dilaporkan. Yang jelas sesuai SOP dan ada alasan kenapa anggota melakukan tindakan tegas," ujarnya (Welly Hadinata)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Berita Palembang: Tiba-tiba Proyektil Peluru Jatuh dari Tubuh Suaminya, Esti Lapor ke Propam,

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas