Bocah Alfa Meninggal Usai Disuntik Pasca Operasi, Keluarga Tempuh Jalur Hukum
Pihak keluarga Alfa Reza (11), pasien yang meninggal seusai disuntik menyatakan akan menempuh jalur hukum atas kematian korban secara tidak wajar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Pihak keluarga Alfa Reza (11), pasien yang meninggal seusai disuntik di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSU-CND) Meulaboh, Sabtu (20/10/2018) dini hari, menyatakan akan menempuh jalur hukum atas kematian korban secara tidak wajar.
Keluarga korban yang berasal dari Desa Pante Ceureumen, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat itu akan melaporkan kasus ini ke polisi untuk diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang di rumah sakit tersebut.
"Hari Senin, 22 Oktober, kami laporkan kasus ini ke polisi. Kemarin itu kami utamakan dulu pemakaman jenazah," kata Razali, paman dari almarhum Alfa Reza, dalam keterangannya kepada wartawan di Sekber Jurnalis Aceh Barat di Meulaboh, Minggu (21/10/2018).
"Kami sekeluarga sangat kecewa dan minta kasus yang menimpa keponakan saya ini diusut tuntas. Tujuannya supaya ke depan tidak terjadi lagi kasus-kasus yang memilukan ini," kata Razali didampingi tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Meulaboh.
Menurut Razali, pihak keluarga Alfa Reza merasakan ada keanehan dalam kasus meninggalnya korban meski dalam agama hal itu bermakna: panggilan Ilahi sudah tiba atas Alfa Reza.
Namun, melihat kondisi Alfa yang sudah membaik pascaoperasi dan tiba-tiba memburuk setelah disuntik oleh petugas medis, maka kecurigaan pun muncul.
Baca: Pasca Operasi Membaik, Bocah Alfa Meninggal Tak Lama Setelah Disuntik Beberapa Kali
"Apalagi bukan keponakan saya saja yang meninggal setelah disuntik. Seorang anak yang dirawat dekat Alfa Reza juga meninggal setelah disuntik. Hanya selang tiga menit setelah disuntik langsung lemas dan meninggal keponakan saya itu. Ini yang memicu kami sekeluarga protes dan meluapkan kekesalan terhadap pihak rumah sakit," katanya.
Dengan diusutnya kasus itu nanti bakal jelas apakah kasus ini termasuk malapraktik atau tidak.
"Yang pasti ke depan rumah sakit ini perlu pembenahan sehingga tidak makin mengecewakan pasien dan keluarga pasien. Jangan bermain-mainlah dengan nyawa manusia, bekerja harus dengan penuh tanggung jawab," ungkap dia.
Staf Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Pos Meulaboh, Riki Yuniagara SH mengatakan, setelah mereka cermati kronologis peristiwa meninggalnya Alfa, ditemukan dugaan adanya tindak pidana dalam peristiwa itu.
"Jadi, wajar kalau kasus pasien meninggal setelah disuntik di RSU Cut Nyak Dhien itu perlu diusut tuntas. Kami akan dampingi keluarga korban untuk melaporkan kasus ini ke polisi," kata Riki.
Ia menambahkan, dengan membawa kasus ini ke jalur hukum maka akan menjadi jelas nantinya apakah kasus ini tergolong malapraktik atau tidak. Juga untuk mencari tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab.
"Bila ditemukan tindak pidana dalam kasus ini tentulah akan menambah daftar keburukan rumah sakit yang perlu segera dibenahi. Apalagi RSU Cut Nyak Dhien ini merupakan rumah sakit rujukan barat-selatan Aceh," ujarnya.
DPRK akan Panggil RSUD
Ketua DPRK Aceh Barat, Ramli SE juga menyesalkan terjadinya kasus pasien meninggal di RSUD Cut Nyak Dhien yang diduga setelah disuntik.