Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

100 Korban Gempa Palu Tiba di Bidukbiduk, Bupati Berau: Kalau Dianggap Layak untuk Berusaha, Silakan

Para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah terus berdatangan ke Kabupaten Berau. Mayoritas menuju Kecamatan Bidukbiduk.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 100 Korban Gempa Palu Tiba di Bidukbiduk, Bupati Berau: Kalau Dianggap Layak untuk Berusaha, Silakan
Tribun Kaltim/Geafry Necolsen
Para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), terus berdatangan ke Kabupaten Berau. Mayoritas menuju Kecamatan Bidukbiduk. Jumlahnya sekitar 100 orang, mereka datang menggunakan Kapal Motor (KM) Baji Minasa dan merapat di dermaga Teluk Sulaiman, Selasa (23/10/2018). TRIBUN KALTIM/GEAFREY NECOLSEN 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Para pengungsi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng), terus berdatangan ke Kabupaten Berau.

Mayoritas menuju Kecamatan Bidukbiduk, karena kecamatan ini secara geografis sangat dekat dengan Palu, Donggala dan Sigi.

Sebelumnya sudah ada 91 orang pengungsi dari 29 kepala keluarga, namun jumlah ini dipastikan akan terus bertambah.

Baca: Sederet Jadwal dan Lokasi Tes Seleksi Kompetisi Dasar CPNS 2018, Cek di sscn.bkn.go.id

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Berau, Mappasikra Mappaseleng, Selasa (23/10/2018) sedang berada di Kecamatan Bidukbiduk mengatakan, hari ini sejumlah pengungsi dari Sulteng baru saja tiba di Bidukbiduk.

"Jumlahnya sekitar 100 orang, mereka datang menggunakan Kapal Motor (KM) Baji Minasa dan sekarang merapat di dermaga Teluk Sulaiman," ungkapnya, pukul 09.00 Wita tadi.

Bupati Berau, Muharram sehari sebelumnya menyalurkan bantuan bahan pokok sebanyak satu ton untuk 91 pengungsi mengatakan, Pemkab Berau mempersilakan para pengungsi tinggal sementara atau bahkan menetap.

Baca: Mantan Kadisperindag dan Bappelitbangda Bandung Barat Menangis di Persidangan Kasus Gratifikasi

BERITA TERKAIT

"Kalau Bidukbiduk atau Kabupaten Berau ini dianggap layak untuk berusaha (membangun kembali kehidupan), kami persilakan, kami sangat terbuka," ujarnya.

Pemkab Berau, kata Muharram berupaya semaksimal mungkin agar para pengungsi tidak telantar.

"Nanti kami carikan caranya," kata Muharram.

Anak-anak para pengungsi pun perlu mendapat perhatian.

Menurut Muharram, sejumlah anak pengungsi dari Sulteng juga diterima di sejumlah sekolah untuk melanjutkan pendidikannya.

"Masalah administrasi (kependudukan) bisa diurus belakangan, yang penting pendidikannya tetap lanjut," kata mantan Kepala Sekolah SMA Muhamaddiyah ini.

Namun Muharram mengingatkan agar para pengungsi benar-benar memanfaatkan potensi perikanan yang sangat besar di Kecamatan Bidukbiduk, agar tak membebani anggota keluarga yang mereka tumpangi.

Baca: Sebutan Gajah Wes Teko Membuat Agus Sakit Hati Lalu Membunuh Muhajir, Istri dan Anaknya

Juga tidak menambah jumlah pengangguran di Kabupaten Berau.

"Karena tidak selamanya pengungsi ini bergantung pada keluarga, meskipun para pengungsi ini memang tinggal dan menumpang di rumah keluarga masing-masing," tegasnya.

Para pengungsi tinggal sementara dengan anggota keluarga mereka yang ada di Berau.

Warga Bidukbiduk yang berada di ujung pesisir selatan itu mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Para pengungsi ada yang bekerja sebagai buruh serabutan maupun menjadi nelayan bersama anggota keluarga mereka yang telah lebih dulu menetap di Kecamatan Bidukbiduk.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas