Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enam Polisi Diperiksa Intensif, Salah Satunya Mantan Kapolsek Bendahara

Enam anggota polisi di Polsek Bendahara hingga kini masih diperiksa intensif oleh tim yang dibentuk Polda Aceh.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Enam Polisi Diperiksa Intensif, Salah Satunya Mantan Kapolsek Bendahara
Serambi Indonesia/Rahmad Wiguna
Aksi massa di Mapolsek Aceh Bendahara, Aceh Tamiang, Selasa (23/10/2018). SERAMBI/RAHMAD WIGUNA 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Enam anggota polisi di Polsek Bendahara hingga kini masih diperiksa intensif oleh tim yang dibentuk Polda Aceh.

Pemeriksaan yang berlangsung di Polres Aceh Tamiang itu terkait dugaan salah prosedur penangkapan terhadap terduga pengedar narkoba, Mahyar bin Usman (31) yang meninggal dunia.

Seperti diketahui, kasus dugaan salah prosedur polisi dalam menjalankan tugasnya itu sudah memancing amarah masyarakat sekitar hingga membakar Mapolsek Bendahara, Aceh Tamiang pada Selasa (23/10/2018) lalu.

Informasi tentang pemeriksaan enam anggota polisi itu disampaikan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Misbahul Munauwar, dalam keterangan lanjutannya kepada Serambi, Sabtu (27/10/2018).

Disebutkan, satu dari enam polisi yang diperiksa itu adalah Ipda IW, mantan Kapolsek Bendahara yang sudah dibebastugaskan sesaat setelah kejadian tersebut.

"Keenam polisi yang sekarang masih diperiksa adalah AM, BH, MS, DDS, FS, dan mantan Kapolsek, Ipda IW," rincinya.

Baca: Kini Sudah tidak Ada Lagi Ikan Arwana di Danau Sembuluh

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan beberapa hari lalu, awalnya ada empat anggota Polsek Bendahara yang diduga melakukan kesalahan prosedur dalam penangkapan itu, termasuk Kapolsek Bendahara sebelumnya yakni Ipda IW dan tiga anggota lain berinisial AM, BH dan MS.

Berita Rekomendasi

Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ada dua lagi anggota polsek yang diduga ikut terlibat yakni DDS dan FS.

"Jadi, jumlahnya ada enam personel termasuk kapolsek sebelumnya," ujarnya.

Api berkobar di Mapolsek Bendahara, Aceh Tamiang, Selasa (23/10/2018).
Api berkobar di Mapolsek Bendahara, Aceh Tamiang, Selasa (23/10/2018). (SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA)

Terancam Dipecat
Kabid Humas Polda Aceh juga mengatakan, tim yang dibentuk Kapolda Aceh itu akan bekerja maksimal dan independen dalam mengungkap kasus tersebut.

Jika benar menyalahi prosedur dan kode etik, keenam polisi yang sedang diperiksa itu terancam dipecat secara tidak hormat.

"Tim yang dibentuk Pak Kapolda mencari tahu apakah mereka melanggar disiplin, kode etik, atau pidana umum. Jika melanggar disiplin atau kode etik, hukuman terberat adalah pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH). Namun, jika melanggar pidana umum, mereka akan diproses sesuai undang-undang yang berlaku dan disidang di pengadilan," jelas Misbah.

Baca: Tiga Tersangka Kasus Korupsi Izin Limbah Pengolahan Sawit Digiring Sebelum Sempat Makan Siang di Mal

Pemeriksaan keenam anggota tersebut, hingga kini masih dilakukan di Mapolres Aceh Tamiang. Sebab, Polres Aceh Tamiang dinilai masih mampu untuk menangani masalah itu.

Sehingga Kapolda memerintahkan tim dari Polda Aceh membantu pemeriksaannya.

Terkait perusakan dan pembakaran Mapolsek Bendahara, kata Kabid Humas, Kapolda juga memerintahkan untuk segera memproses dan menindak tegas para pelakunya.

"Hingga kini tim masih bekerja dan mencari tahu siapa saja yang terlibat dalam perusakan dan pembakaran Mapolsek Bendahara. Siapa saja pelakunya, provokator dan sebagainya," terang Misbah.

Ia juga mengimbau masyarakat agar setiap ada masalah tidak diselesaikan dengan cara main hakim sendiri serta tak terprovokasi oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab yang menginginkan situasi yang tidak kondusif di Aceh umumnya dan Aceh Tamiang khususnya.

"Jika ada masalah, lakukan musyawarah, jangan main hakim sendiri. Seperti perusakan dan pembakaran Mapolsek ini adalah bentuk tindak kriminal, merusak aset milik negara, karena polsek itu merupakan tempat pengaduan dan tempat melayani masyarakat," pinta Kabid Humas Polda Aceh.

Baca: Tol Suramadu Gratis Agar Angka Kemiskinan di Madura Turun

Seperti diberitakan, Kapolada Aceh sudah membentuk tim khusus untuk memeriksa sejumlah anggota Polsek Bendahara yang diduga melakukan kesalahan prosedur terkait penangkapan Mahyar bin Usman, terduga kasus narkoba.

Menurut Kombes Pol Misbahul Munauwar, tim khusus itu terdiri atas Itwasda, Bid Propam, Dit Intelkam dan Dit Reskrimum Polda Aceh, serta Polres Aceh Tamiang.

"Tim ini dibentuk Rabu (24/10/2018) atau sehari setelah perusakan dan pembakaran Mapolsek Bendahara. Tim langsung berangkat ke Aceh Tamiang untuk bekerja dan memang dituntut untuk segera bekerja oleh Kapolda," ungkap Misbah.(dan)

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Enam Polisi Diperiksa Intensif

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas