Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sumber Air Tercemar Racun Pestisida, Masyarakat Adat: Jangan Bunuh Kami dengan Racunmu

Warga nagori/Desa Sihaporas sekaligus pengurus Lembaga Adat Ompu Mamontang Laut Ambarita Sihaporas (Lamtoras) masih waswas peracunan sumber air mereka

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sumber Air Tercemar Racun Pestisida, Masyarakat Adat: Jangan Bunuh Kami dengan Racunmu
HO/Lembaga Adat Sihaporas
Dokter dari Puskesmas Tigaurung, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ke lokasi ditemukannya racun di sekitar sumber air minum warga Sihaporas, Kecamatan Pematatang Sidamanik, Selasa (30/10/2018). Sumebr air ini diduga tercemar benda beracun. 

Penjelasan PT TPL

Humas PT Toba Plup Lestari Tbk (TPL) Agusta Sirait, menyebut, manajemen TPL telah mendapatkan informasi mengenai kejadian dugaan sungai dan ikan kena racun di Sihaporas.

"Pada tanggal 26 Oktober 2018 kami menerima informasi bahwa telah ditemukan sejumlah ikan mati di sungai Sihaporas."

"Kami segera mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib."

"Tim kami juga langsung mengambil sample air sungai Sihaporas untuk dikirim ke Laboratorium Sucofindo untuk dilakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut," ujar Agusta Sirait dalam keterangan tertulis.

Menurutnya, proses penyelidikan masih berlangsung termasuk pengecekan laboratorium terhadap sample air sungai Sihaporas.

"Kami berharap penyebab kematian ikan-ikan tersebut segera dapat diketahui. Dalam menjalankan kegiatan operasional nya, PT TPL menjunjung tinggi komitmen pengelolaan HTI secara berkelanjutan," ujar Agusta.

Berita Rekomendasi

Masih menurut Agusta, PT TPL telah mendapatkan sertifikasi PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari) dan IFCC (Indonesian Fo­restry Certification Cooperation) dari lembaga independen yang kredible.

Audit pengelolaan HTI (hutan tanaman industri) pun dilakukan secara berkala untuk memastikan implementasi di lapangan dilakukan sesuai dengan aturan dan SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku.

Ikan-ikan endemik seperti ihan Batak atau curong/semah (Latin: Neolissochilus thienemanni), ikan pora-pora, kepiting bahkan katak ditemukan bermatian di Sungai Maranti, Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun diduga kena racun dari aktivitas pekerja PT Toba Pulp Lestari, Kamis (25/10/2018). (HO/Lembaga Adat Sihaporas)
Ikan-ikan endemik seperti ihan Batak atau curong/semah (Latin: Neolissochilus thienemanni), ikan pora-pora, kepiting bahkan katak ditemukan bermatian di Sungai Maranti, Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun diduga kena racun dari aktivitas pekerja PT Toba Pulp Lestari, Kamis (25/10/2018). (HO/Lembaga Adat Sihaporas) ()

Baca: PT Toba Plup Lestari Bantah Sengaja Meracuni Sumber Air Warga Sihaporas, Simalungun

Mengecek Lokasi

Berdasarkan penuturan Jonni Ambarita, setelah pihaknya melaporkan dugaan meracuni ikan dan sungai kepada Polres Simalungun, Polsek Sidamanik dan Dinas Perikanan, petugas sejumlah badan berdatangan ke Sihaporas.

"Hari ini tim Dokter dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pematang Sidamanik, datang ke lokasi," ujar Jonni , Selasa (30/10/2018) pagi.

Ia kemudian mengirimkan foto-foto petugas mengenakan pakaian winas warna putih. "Sehubungan beredarnya berita pencemaran lingkungan/air minum warga di Sihaporas di media massa dan medsos kami diperintahkan dokter kepala," ujar Jonni  menirukan Rosmani Sipayung di Sihaporas, Selasa (30/10/2018).

Rosmani Sipayung datang didampingi Morlen Sinurat dan Murniati Manik diperintahkan Dokter Kepala Puskesmas Tigaurung agar meninjau lapangan untuk mengecek kebenaran informasi matinya ikan-ikan atas dugaan diracun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas