Editor dan Calon Editor Tribun Kunjungi Museum Manusia Purba Sangiran
Sebanyak 48 peserta Tribun Editor Development Programe (TEDP) Batch V, mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran, Kamis (1/11/2018).
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 48 peserta Tribun Editor Development Programe (TEDP) Batch V, mengunjungi Museum Manusia Purba Sangiran, Kamis (1/11/2018).
Rombongan yang dipimpin General Manager Tribunnews Solo, Vovo Susatyo, diterima Kepala Seksi Pemanfaatan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Iwan Setiawan Bimas.
Museum besar yang menyajikan koleksi dari masa prasejarah ini terletak di Desa Krikilan, Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Setelah diterima perwakilan BPSMP Sangiran, rombongan TEDP Batch V yang berasal dari semua unit bisnis Tribun se-Indonesia disuguhi film dokumenter di Ruang Teuku Jacoeb.
Film ini menceritakan hal ihwal situs Sangiran, sejak terbentuknya daerah ini jutaan tahun lalu hingga penemuan-penemuan spektakuker fosil purba pada abad 18/19.
Sesudah itu digelar sesi tanya jawab.
Iwan Setiawan menjelaskan fakta-fakta fenomenal yang membuat Sangiran menjadi satu Situs Warisan Dunia (World Heritage) dari Unesco.
Tentu saja pertimbangan utama terpilihnya Sangiran karena situs ini mengandung kekayaan tiada tara di dunia.
Hingga saat ini sudah ditemukan lebih dari 100 individu manusia purba Homo Erectus dari Sangiran dan sekitarnya.
Homo Erectus itu berdasarkan periodisasi kehidupannya menurut Iwan terbagi menjadi tiga jenis.
Yaitu Homo Erectus Arkaik, Homo Erectus Tipik, dan Homo Erectus Progresif.
"Pithecantropus Erectus dan Megantropus Javanis yang umum kita kenal masuk jenis Homo Erectus Arkaik."
"Umurnya di atas 1,5 juta tahun," kata Iwan.
Kekayaan Sangiran diyakini masih sangat banyak, dan sebagian besar masih terpendam dalam tanah di area tak kurang 54 kilometer persegi.