Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Hari Sebelum Lion Air Jatuh, Jannatun Cintya Dewi Sempat Berikan Pesannya untuk Sang Adik

Nadzir Ahmad Firdaus terakhir bertemu kakaknya, almarhum Jannatun Cintya Dewi, saat Hari Raya Idul Adha lalu.

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in Satu Hari Sebelum Lion Air Jatuh, Jannatun Cintya Dewi Sempat Berikan Pesannya untuk Sang Adik
Surya Malang/repro: m taufik
Jannatun Cintya Dewi meninggal dunia dalam usia 24 tahun. Lulusan ITS Surabaya itu jatuh bersama Lion Air JT 610. 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Nadzir Ahmad Firdaus terakhir bertemu kakaknya, almarhum Jannatun Cintya Dewi, saat Hari Raya Idul Adha lalu.

Namun, selama ini dia terus berkomunikasi dengan sang kakak meski sebatas lewat WhatsApp.

"Sehari sebelum kecelakaan itu juga masih WA sama kakak. Tapi dia tidak bilang kalau mau ke Pangkalpinang," ujar Nadzir saat ditemui di rumah duka di Dusun Prumpon, Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Rabu (31/10/2018) malam.

Remaja 17 tahun tersebut mengaku sangat kehilangan. Selama ini dia sangat dekat dengan kakaknya yang ternyata jatuh bersama pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Kami cuma dua bersaudara, ya sangat dekat sekali," kisahnya kepada SuryaMalang.com.

Baca: Video Penampakan Puing Badan Pesawat Lion Air JT 610 yang Ditemukan Yon Taifib di Dalam Laut

Bahkan curhat dan berbagai hal biasa disampaikan Nadzir kepada sang kakak. Termasuk ketika ada masalah dan sebagainya, dia selalu berkomunikasi dengan almarhum.

Yang paling diingat Nadzir, kakaknya itu selalu berpesan agar dirinya selalu belajar sungguh-sungguh, dan giat dalam segala hal. Dengan kerja keras, apapun yang dicita-citakan akan bisa terwujud.

Berita Rekomendasi

"Kakak juga sangat dekat dengan keluarga. Semua dilakukannya demi keluarga," sambungnya lirih.

Jannatun Cintya Dewi adalah anak pertama dari pasangan suami istri Supriyadi (48) dan Sutiyem (45).

Sejak dua tahun lalu, remaja putri yang akrab dipanggil Yayas itu bekerja di Jakarta menjadi staf di Kementerian ESDM.

Keluarga mendapat kabar bahwa lulusan ITS Surabaya itu ikut menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Lion Air GT 610 dari pihak maskapai. Dan Senin pagi, dua Bambang dan istri dijemput pihak maskapai diajak ke Jakarta.

Sejak itu, setiap malam Bakda Isyak selalu digelar istighosah di rumah korban. Meski di sana hanya ada Nadzir yang didampingi famili dan beberapa kerabat.

Istighosah dimaksudkan agar nasib korban segera diketahui kepastiannya. Jika meninggal, diharap bisa segera ditemukan.

"Keluarga bersyukur, beberapa saat setelah istighosah tadi ada kabar bahwa korban yang sudah diketahui identitasnya adalah Yayas," ujar Mansur, paman Yayas

Kabar itu diterima oleh Nadzir dari telpon ayahnya yang sedang di Jakarta. Kemudian dipastikan lagi dengan berita di tivi dan beberapa media online bahwa korban pertama yang dikenali adalah Yayas.

Baca: Kepala Basarnas Ungkap Penyelam Alami Kendala Arus Deras Ambil Black Box Lion Air

Dijadwalkan jenazah almarhum akan ditebarangkan dari Jakarta pada Kamis pagi. Dan selanjutnya, keluarga bakal langsung memakamkan almarhum di makam umum desa setempat yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban.

Artikel ini telah tayang di Surya Malang berjudul "Pesan Terakhir Cintya Dewi pada Adiknya di Sidoarjo"

Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas