Indra Sumedi, Preman yang Jadi Pengrajin Kaki Palsu Setelah Kehilangan Kaki Akibat Dikeroyok Musuh
Sempat menjadi preman yang tinggal di terminal, Indra mengaku jika sebelum kehilangan kakinya Ia adalah orang yang tidak punya arah dan tujuan hidup
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Indra Sumedi (45) harus kehilangan kedua kakinya karena dikeroyok oleh enam orang musuhnya.
Sempat menjadi preman yang tinggal di terminal, Indra mengaku jika sebelum kehilangan kakinya Ia adalah orang yang tidak punya arah dan tujuan untuk hidup.
Musibah yang Ia terima justru menjadi cambuk dan membuatnya lebih menghargai apa itu kehidupan.
Sudah 8 tahun Indra berjalan tanpa kaki, Ia terkadang menggunakan kedua tangannya untuk berjalan.
Perjalanan hidupnya untuk tetap bangkit dan menerima keadaan memang tak semudah yang Ia bayangkan.
Ketika hadir di acara Komunitas Teman Tanpa Batas, Indra menceritakan pengalaman hidupnya untuk bangkit dari keterpurukan.
"Tahun 2000 saya mulai buka rental playstation dan sempat berjualan makanan. Saya juga sempat pergi ke Jawa untuk menimba ilmu," ujar Indra di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi No 7, Minggu (4/11/2018).
Pada 2009, Indra memulai membuat usaha kaki palsu yang dibantu juga oleh temannya yang hanya memiliki satu kaki.
"Awalnya mau usaha ini karena saya harus pakai kaki palsu tapi saya nggak punya uang. Akhirnya saya belajar otodidak membuat kaki palsu," ucap pria asal Cibiru ini.
Usaha kaki palsu yang dinamai Indra Rejan ini bermula dari 4 orang dan kian bertambah mencapai 12 orang. Anggotanya adalah para penyandang disabilitas.
"Saya mengajak mereka untuk bergabung supaya mereka ada kegiatan. Saya pernah merasakan bagaimana merasa putus asa ketika awal mula menjadi difabel," ujar Indra.
Dalam sebulan, Indra membuat 3 sampai 4 kaki palsu yang dibuatnya dari alumunium. Indra juga menggunakan bahan impor untuk membuat kaki palsunya ini.
Harga yang ditawarkan oleh Indra tentu saja lebih murah dari rumah sakit. Usaha ini dibuat Indra untuk membantu teman-teman lainnya yang tidak memiliki banyak biaya untuk membeli kaki palsu.
"Harga kaki palsu yang saya jual yaitu dari Rp 500 ribu - Rp 6 juta. Kalau di rumah sakit biasanya harganya Rp 10 juta keatas," ujarnya.
Pembeli yang datang ke lokasi usahanya beragam mulai dari orang tua yang membuat untuk bayi hingga orang dewasa.
Saat ini penjualan kaki palsu dari Indra Rejan tak hanya di Indonesia saja, tetapi pelanggan dari Malaysia dan Jerman juga pernah menggunakan jasa Indra.
Indra juga memiliki program subsidi silang, dimana setiap penjualan 3-4 kaki yang sudah terjual akan dibuat satu yang gratis.
Saat ini sudah ada 200 orang yang menerima kaki palsu gratis dari program subsidi silang. Syaratnya adalah jika memang penyandang disabilitas tersebut tidak mampu.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Indra Sumedi: Preman yang Jadi Pengrajin Kaki Palsu Setelah Kehilangan Kaki Akibat Dikeroyok
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.