Pemerintah Kota Tasikmalaya Kerja Sama dengan LSM dari Belanda untuk Atasi Masalah Sanitasi
Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan kerja sama dengan LSM asal Belanda, dalam bidang sanitasi.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan kerja sama dengan LSM asal Belanda, dalam bidang sanitasi.
Penandatanganan kerjasama bersama LSM SNV Indonesia tersebut digelar di Krakatau ballroom, Hotel Horison, Kota Tasikmalaya, Senin (5/11/2018) Siang.
Kerja sama program wash SDGs (sustainable development goals) tersebut didanai oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Kerajaaan Belanda.
SNV dalam hal ini berperan sebagai konsultan pembangunan berkelanjutan air, sanitasi, dan kebersihan.
Selain di Kota Tasikmalaya, program bersama LSM asal negeri Kincir Angin ini telah dijalankan di Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
"Program ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah membuka jalan tercapainya akses sanitasi aman dan kebersihan air berkelanjutan," jelas Direktur SNV Indonesia, Ismene Stalpers.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan timnya, Ismene menuturkan untuk di Kota Tasikmalaya masih ditemukan perilaku masayarakat yang tidak aman dalam hal sanitasi.
"Sebanyak 11 persen rumah tangga masih ada perilaku BAB sembarangan. 89 persen sudah memiliki toilet namun hanya 45 persen yang memiliki penampungan atau tangki septik.
Kemudian dari 45 persen yang memiliki penampungan hanya 10 perseb yang melakukan penyedotan dan pengangkutan secara berkala, artinya 7 perseb praktek pengolahan dan pembuangan yang dilakukan dikategorikan tidak aman," tuturnya.
Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman mengharapkan adanya kerjasama program yang akan dijalankan selama lima tahun ke depan ini bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kota Tasikmalaya.
Menjalankan program ini, menurut Budi perlu ada komitmen dari dinas terkait sehingga tepat sasaran dan maksud tujuan bisa terwujud, satu di antaranya mewujudkan Kota Tasikmalaya bebas kawasan kumuh.
"Dalam hal ini dilibatkan dinas kesehatan, perawaskim, dan dinas lingkungan hidup. Kehadiran pendamping dari SNV ini akan membantu kami dalam pembangunan kesehatan yang akan berdampak nantinya pada kesejahteraan pastinya," kata Budi.
Dia mengatakan, sanitasi menjadi prioritas, karena kumuh tidaknya daerah dapat dilihat dari bagaimana sanitasi di daerah tersebut berlaku.