Bangkai Ikan Paus di Pulau Maratua Beratnya Lebih Satu Ton, Warga Masih Kesulitan Buang Bangkai Paus
Bangkai paus harus diberi pemberat karena pembusukan tubuh paus menghasilkan gas, sehingga akan membuatnya mengapung
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB– Dinas Perikanan Kabupaten Berau memastikan, bangkai paus yang terdampar masih ada di Pulau Maratua.
Pemindahan bangkai mamalia raksasa itu sulit dilakukan, lantaran ukurannya yang besar dan bobotnya diperkirakan lebih dari satu ton.
Yunda Zuliarsih, Kepala Bidang Budidaya, Dinas Perikanan Kabupaten Berau, saat ditemui Tribunkaltim.co di ruang kerjanya, Rabu (7/11/2018) mengatakan bangkai paus tersebut memang mestinya dikuburkan untuk menghindari pencemaran.
"Tapi karena ukurannya yang besar, dan bobotnya lebih dari satu ton, itu (penguburan) sulit dilakukan. Lagi pula di Pulau Maratua tidak ada lahan untuk mengubur paus, peralatan untuk memindahkan (bangkai) juga tidak ada," ungkapnya.
Pilihan kedua yakni menenggelamkan bangkai itu ke dalam laut. Cara ini dianggap paling mudah karena hanya memerlukan bantuan warga dan sebuah kapal untuk menariknya.
Namun langkah ini juga tetap sulit dilakukan karena harus menunggu air laut pasang.
Baca: Video Mikrolet Tercebur ke Kali Sentiong Viral, Sopir Mengaku Lamunkan Masalah Keluarga
"Bangkai paus itu harus diberi pemberat, sehingga bisa tenggelam di dasar laut dan terurai dengan sendirinya," jelas Yunda.
Bangkai paus harus diberi pemberat karena pembusukan tubuh paus menghasilkan gas, sehingga akan membuatnya mengapung dan mudah terdampar.
Hingga kini pihaknya juga belum dapat memastikan jenis paus yang mati dan terdampar itu.
Namun jika melihat dari ciri-cirinya, tidak menutup kemungkinan, paus yang terdapar tersebut merupakan paus orca, hiu paus (whale shark) atau paus sperma.
Bangkai mamalia laut ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Amar pada hari Selasa (6/11/2018) di tepi Pantai Maratua, tidak jauh dari Nauri Resort yang terletak diantara Paradise Resort dan Kampung Bohe Bukut dalam kondisi dekomposisi tingkat empat, atau membusuk tingkat lanjut..
“Jenis mamalia belum bisa teridnetifikasi, tapi kalau dilihat dari corak warna yang hitam-putih, bisa jadi itu adalah Orchinus Orca atau paus orca. Yang jelas itu (bangkai) paus dengan panjang 8,5 meter dan lingkar badan 2 meter,” ungkap Yunda kepada Tribun, Rabu.
Ini merupakan temuan kedua ikan paus mati terdampar di pantai di Kabupaten Berau.
Pada bulan Mei 2018, warga Pantai Harapan, Kecamatan Bidukbiduk juga pernah dikejutkan dengan penemuan bangkai hiu paus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.