Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ikut Pramuka karena Ikut Seleksi Atlet Arung Jeram Nasional, Siswi Dihukum Hingga Kaki Melepuh

Kaki AR melepuh karena dihukum oleh pihak sekolah dengan berjalan jongkok memutar lapangan tanpa alas kaki.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tak Ikut Pramuka karena Ikut Seleksi Atlet Arung Jeram Nasional, Siswi Dihukum Hingga Kaki Melepuh
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
AR bersama sang ibu Burdatul Layaliy saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Senin (12/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto

TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Seorang gadis belia tergulai lemas di ranjang, kaki kanannya berbalut perban putih.

Sembari ditunggu oleh sang ibu, siswi tersebut menceritakan keluh kesahnya.

Ia adalah seorang siswa SMK Nusantara Batang kelas X berinisial AR (16).

Kaki AR melepuh karena dihukum oleh pihak sekolah dengan berjalan jongkok memutar lapangan tanpa alas kaki.

AR merupakan siswi berprestasi dalam olahraga arum jeram, dan namanya tercatat mewakili Kabupaten Batang dalam gelaran Porprov beberapa waktu lalu.

Atas kejadian tersebut pihak keluarga menyayangkan adanya tindakan dari oknum pengajar yang membuat kaki anaknya terluka dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

Berita Rekomendasi

Saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya yang terletak di Dukuh Karang Saya, Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, AR masih trauma atas kejadian tersebut.

"Setelah upacara, kami dikumpulkan dan dipisahkan. Yang tidak masuk ekstra Pramuka disuruh lepas sepatu lalu di suruh jalan jongkok memutar lapangan," katanya, Senin (12/11/2018).

Gadis 16 tahun tersebut menuturkan untuk sementara tidak ingin berangkat ke sekolah, karena takut, dan menunggu kondisi kakinya pulih.

"Sekitar pukul 13.00 WIB, saya dan kawan-kawan disuruh memutar lapangan 15 kali dan saat memutar dua setengah lapangan kaki saya mulai terasa perih, kemudian dihentikan," paparnya.

Usai pulang, AR melihat kaki melepuh dan sempat hampir terjatuh kala berjalan memasuki rumah.

"Sampai rumah baru terlihat telapak kaki saya melepuh, dan ditanya oleh ibu saya kenapa bisa sampai seperti itu, saya menjelaskan kalau di sekolah terkena hukuman, dan disuruh oleh seorang guru untuk jalan jongkok tanpa alas kaki," tuturnya.

Sementara itu, sang ibu Burdatul Layaliy (34) mengaku kecewa atas tindakan seorang pengajar yang menghukum putrinya dengan jalan jongkok di tengah panasnya terik matahari siang.

"Bisa dibayangkan berjalan jongkok tanpa alas kaki siang hari, ditambah lagi lapangan berupa cor yang sangat panas saat siang hari," jelasnya.

Burdatul menambahkan, pihak Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) sudah mengirimkan surat ke sekolah, terkait dispensasi putrinya karena mengikuti seleksi atlet tingkat nasional.

"Anak saya tidak mengikuti ekstrakurikuler Pramuka karena mengikuti seleksi atlet arum jeram nasional, dan surat dispensasi tersebut sudah dikirim oleh pihak FAJI ke pihak sekolah," tambahnya.

Masih dijelaskan Burdatul, walaupun sudah ada surat dispensasi namun putrinya tetap dihukum, karena tidak mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dari sekolah.

"15 Oktober putri saya mengikuti gelaran Porprov di Magelang, dan 9 November ia mengikuti seleksi atlet tingkat nasional."

"Walaupun demikian anak saya masuk sekolah esok harinya, dan mengikuti upacara namun justru mendapat hukuman."

"Saya selaku orang tua setuju dengan hukuman jika siswa tidak patuh namun tidak begitu caranya, coba saya oknum yang menyuruh anak saya jalan jongkok tanpa alas kaki dihukum dengan cara yang sama ," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas