Kepala SLB yang Masih Honorer Ini Hanya Digaji Rp 400 Ribu
Mengenakan celana cingkrang dan kemeja kotak-kotak putih yang sudah tampak lusuh, Syafrizal turun dari sepeda motornya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Guruh Budi Wibowo
TRIBUNNEWS.COM, SELATPANJANG - Miris! Seorang Kepala Sekolah di Kepulauan Meranti, Riau, Indonesia masih digaji rendah hanya Rp 400 ribu per bulan, kisah sedih sempena Hari Guru.
Melakoni profesi mulia sebagai kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekar Meranti di Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti, Riau, Indonesia tak serta merta menjadikan hidup Syafrizal sejahtera.
Saat ditemui di Selatpanjang, Jumat (23/11/2018) penampilan Syafrizal tampak sederhana.
Tak ada yang mencolok dari segi penampilan sosok kepala sekolah ini
Mengenakan celana cingkrang dan kemeja kotak-kotak putih yang sudah tampak lusuh, Syafrizal turun dari sepeda motornya.
Sepeda motor jenis bebek yang ia kendaraan juga tampak sudah butut.
Syarizal mengatakan, motor butut yang selalu ia kendarai tersebut merupakan motor penarik gerobak yang mengangkut para murid-muridnya.
Dengan gaji Rp400 ribu per bulan, Syafrizal mengaku tak sanggup untuk membeli motor baru dan pakaian yang bagus.
"Duit darimana mau beli baru, gaji saya saja dari BOS cuma Rp 400 ribu per bulan. Sama dengan gaji guru saya yang lainnya," ujar Syafrizal.
Meski jauh dari kata cukup, namun Syafrizal mengaku bersyukur.
Jika dibandingkan dengan tahun 2017 lalu, gaji mereka dari dana BOS hanya Rp97 ribu per bulan.
"Itu pun bisa diambil per triwulan. Jadi saya masih bersyukur," ujar Kepsek yang kisahnya dalam mengantar dan menjemput murid-muridnya sempat viral di sejumlah media massa pada 2017 lalu ini.
Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Syafrizal mengaku mengelola hasil kebun karet milik keluarganya.