Usai Habisi Mertua Dengan Martil Sudarsono Berusaha Gantung Diri Tapi Talinya Putus, Ini Motifnya
Diduga motif pembunuhan yang dilakukan menantu ini berlatar belakang masalah keluarga.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Kasus pembunuhan yang menimpa Siti Muanwaroh (65) membuat heboh warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Minggu (2/12/2018).
Diduga korban Siti tewas dihabisi oleh Sudarsono yang juga menantunya sendiri.
Kepala Siti terluka parah setelah dihantam dengan palu atau martil.
Barang bukti palu berlumuran darah ditemukan di sekitar TKP.
Korban ditemukan keluarganya tergeletak di dapur rumahnya mengalami luka akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun Surya, diduga motif pembunuhan yang dilakukan menantu ini berlatar belakang masalah keluarga.
Masalahnya Sudarsono saat ini statusnya telah pisang ranjang dengan istrinya.
Menurut Mashuri, salah satu kerabat korban, sejak dua bulan terakhir Sudarsono terlibat cek cok dengan istrinya.
Setelah pisah ranjang, kemudian istrinya bekerja di Surabaya.
Persoalan rumah tangga itulah yang diduga menjadi pemicu tindakan nekat pelaku menghabisi mertuanya.
Malahan beberapa hari sebelum menghabisi korban, pelaku sempat mengirimkan SMS kepada istrinya.
Isinya pelaku akan menghabisi mertuanya jika istrinya tidak segera pulang ke Nganjuk.
"Pelaku mengancam lewat pesan melalui SMS," jelasnya.
Tampaknya ancaman itu dibuktikan. Korban yang tidur bersama cucunya didatangi pelaku yang rumahnya tak jauh dari rumah korban.