Warga Perumahan Ngariboyo Magetan Diserbu Ulat Bulu, BIkin Panas dan Gatal Kulit
Ulat bulu yang oleh warga setempat disebut ulat jati ini menyerbu kediaman warga setempat.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Harian Surya, Doni Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Ketentraman Warga Perumahan Ngariboyo, Kabupaten Magetan terusik dengan serbuan ribuan ulat berbulu atau dikenal sebagai ullat jati. Selain menjijikkan, ulat berbulu dengan panjang sekitar 5 sentimeter itu, bulunya dikenal sangat gatal dan panas bila mengenai kulit manusia ini.
Ulat berbulu ini yang berkoloni itu semula diketahui berada di halaman rumah, namun tidak berapa lama merangsek masuk ke rumah rumah warga.
Sontak warga banyak yang jijik, berlarian keluar rumah, namun yang tahan melihat ulat jati itu segera mengambil sapu atau obat pembasmi hama yang biasa dipergunakan menyeprot sawah.
“Saat saya bangun tidur, ruang tamu saya sudah penuh ulat bulu. Mereka ada yang bergerak di dinding, di meja, bahkan berjalan jalan di plafon. Seperti iring-iringan semut yang leluasa berjalan kesana-sini,” ujar Katmini, warga Dusun Mendak, Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, kepada Surya, Minggu (2/12).
Dikatakannya, sebenarnya warga setempat sudah tidak asing lagi dengan kedatangan ulat jati itu.
Karena setiap.awal musim penghujan, ulat bulu yang oleh warga setempat disebut ulat jati ini menyerbu kediaman warga setempat. Kedatangan ulat jati ini berasal dari hutan jati emas yang letaknya tidak begitu jauh dari pemukiman warga.
Baca: All New Wrangler Resmi Dijual di Indonesia, Pemasarannya Ditangani Distributor Baru
“Setiap musim ulat jati ini, pasti secara berkoloni mereka mendatangi rumah warga yang berada tidak jauh dari perkebunan jati emas itu. Tapi untuk tahun ini, jumlahnya terlihat sangat banyak, dibandingkan musim ulat jatitahun lalu,"tambah.Khusnul warga setempat.
Berbagai cara dilakukan warga setempat untuk mengusir ribuan ulat jati itu dari dalam rumah mereka, ada yang menggunakan sapu, alat pel, juga menggunakan hand spryer yang diisi obat hama tanaman.
Warga gotong royong ramai ramai membersihkan ulat jati itu hingga menjelang sholat Dhuhur sekitar, pukul 12.00.
Namun, begitu ribuan ulat jati itu dihalau keluar rumah, tidak tahu datangnya dari mana, ribuan lainnya sudah berkoloni merayap di tembok dan flapon rumah warga. Tentu saja membuat warga jengkel. Diperkirakan kegiatan massal bersih bersih ulat jati itu berlangsung hingga Minggu (2/12) malam.
"Meski tidak berbahaya, tapi anak saya alergi dengan ulat bulu, sehingga sejak pagi dini hari, saya ungsikan ke rumah saudara, agar tidak bentol bentol gatal,"kata Joko, warga setempat.
Pihak Pemerintah Kabupaten Magetan belum terlihat turun tangan, selain warga belum melaporkan, kejadian ini bertepatan dengan hari libur. Diperkirakan kalau serbuan ulat bulu masih berlangsung, warga dipastikan akan melapor ke Kantor Desa untuk diteruskan ke pihak terkait.