Pemilik Tak tahu Rumah Mewah Yang Didiaminya Dijadikan Pabrik Sabu Oleh Keponakan dan Pacarnya
Rumah beton warna hijau yang terletak di jalan Elang, Gang Ketapi, Sungai Pinang menjadi tempat produksi sabu home industri.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rumah beton mewah warna hijau yang terletak di jalan Elang, Gang Ketapi, Sungai Pinang menjadi tempat produksi sabu home industri.
Usai penggrebekan pabrik sabu oleh jajaran Dit Reskoba Polda Kaltim, Jumat (30/11) lalu, penghuni di bangunan dua lantai yang terletak disalah satu kawasan padat permukiman itu tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Sm (42) pemilik rumah tampak ramah menyapa awak media yang menyambangi kediamannya. Dirinya tidak ragu untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Jumat malam lalu.
Dia menjelaskan, pelaku wanita atas nama Rs (32) yang diamankan kepolisian, merupakan keponakannya yang telah lama tinggal bersamanya, Rs merupakan seorang janda beranak satu. Sedangkan, Lm (32) merupakan kekasih dari keponakannya itu.
Keduanya diamankan oleh petugas tepat di depan rumahnya, sekitar pukul 22.00 Wita. Saat itu, kedua pelaku hendak jalan meninggalkan rumah.
Namun, betapa terkejutnya dia ketika keponakannya, serta kekasihnya digiring kembali masuk ke rumah oleh sejumlah pria yang menggunakan pakaian biasa, namun menenteng senjata.
"Saya perkirakan ada sekitar 10 orang saat itu, bawa senjata tapi tidak menodongkan ke keponakan saya maupun ke pacarnya. Saat itu saya hanya disuruh diam, tidak boleh ada gerakan," ucapnya, Selasa (4/12/2018).
"Saat mau jalan, mereka ditangkap. Di depan rumah mereka ditangkap, lalu dibawa masuk ke dalam rumah. Naik ke lantai dua kamar bagian belakang, kamar keponakan saya," tambahnya.
Selama ini, dirinya mengetahui keponakannya itu merupakan seorang pedagang sembako di pasar Segiri, sedangkan kekasihnya bekerja sebagai pemotong ayam, juga di pasar Segiri.
Dirinya pun tidak tahu jika keponakannya terlibat dalam peredaran narkoba, terlebih memproduksi sabu di dalam rumahnya.
"Tidak tahu saya, bahkan saat itu saya juga tidak diberitahu mereka itu terlibat kasus apa. Karena yang saya tahu dia (keponakannya) dagang di pasar," jelasnya.
Petugas kepolisian cukup lama berada di rumahnya, mulai pukul 20.00 Wita, hingga semua petugas keluar sekitar pukul 03.30 Wita dini hari.
"Sampai subuh baru semua keluar, membawa sejumlah barang tapi saya tidak tahu persis apa yang dibawa," ungkapnya. (*)