Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Tak Yakin Danil Juliansyah Dibunuh Hanya karena Masalah Utang Piutang

Kakak Danil, Ira dan keluarga masih kurang yakin kasus pembunuhan yang menimpa adiknya itu dilatarbelakangi utang piutang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Keluarga Tak Yakin Danil Juliansyah Dibunuh Hanya karena Masalah Utang Piutang
Serambi Indonesia/M Anshar
Polisi dan jaksa melakukan reka ulang kasus pembunuhan guru honorer di salah satu rumah kos, Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (5/12/2018). SERAMBI/M ANSHAR 

"Berdasarkan keterangan tersangka, pembunuhan itu dilatarbelakangi utang piutang. Jadi, rekonstruksi ini sebagai salah satu syarat kelengkapan berkas yang akan kita ajukan ke kejaksaan," kata Iptu Dizha.

Sebelumnya, polisi pada Rabu (7/11/2018) siang akhirnya meringkus pelaku di Blang Nangka, Kabupaten Gayo Lues, saat tersangka sedang menebang pohon pinus di daerah itu.

Penangkapan Suherman Karo-Karo dipimpin Kasat Reskrim AKP M Taufiq SIK bersama 13 anggotanya.

Selain tersangka, polisi juga mengamankan lima penampung barang curian milik korban yang dibawa lari pelaku.

Barang-barang itu yakni sepeda motor Honda Beat BL 5531 JJ, laptop, dan sebuah Hp Xiaomi.

Ira, kakak kandung almarhum Danil Juliasnyah yang hadir di lokasi rekonstruksi mengaku masih sulit menerima kenyataan adiknya meninggal.

Baca: Sulaiman Tak Sengaja Injak Granat di Rumah Kosong, Dia Juga Temukan Puluhan Butir Peluru

Ia juga menyebutkan, dirinya dan keluarga masih kurang yakin kasus pembunuhan yang menimpa adiknya itu dilatarbelakangi utang piutang.

Berita Rekomendasi

"Tidak mungkin adik saya itu berutang kepada pelaku. Atau jangan-jangan pelaku yang justru berutang pada adik kami. Karena sebagai kakaknya, saya mengenal adik saya ini. Jangankan berutang pada orang, untuk buat masalah sekecil apa pun dia tidak pernah. Bahkan, rata-rata orang kampung mengenal adik saya ini baik dan cukup santun," ungkap Ira kepada Serambi.

Ia pun meminta pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku.

Hukuman mati itu, ungkap Ira, sebanding dengan apa yang dilakukan tersangka yang telah menghabisi nyawa adiknya itu secara kejam dengan digorok leher.

"Nyawa harus dibayar nyawa. Kami dari keluarga juga akan mengawal proses hukum ini. Semoga keadilan bisa kami peroleh seadil-adilnya. Siapa yang bisa terima dengan kenyataan ini dengan kondisi adik atau anggota keluarganya yang dibunuh dengan kejam," kata Ira.(mir)

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Pembunuhan Guru Honor Direka Ulang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas