Sakit Hidrosefalus dan Atresia Bilier, Bayi di Baki Sukoharjo Ini Perlu Rp 2 Miliar untuk Operasi
Bayi berusia 9 bulan, divonis dokter hanya mampu bertahan hidup hingga dua Tahun. Dia menderita sakit Hidrosefalus dan Atresia Bilier.
Editor: juniantosetyadi
(TribunSolo.com, Agil Tri)
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Seorang bayi berusia 9 bulan, bernama Sofia Nabila, divonis dokter hanya mampu bertahan hidup hingga dua tahun saja.
Bayi berusia 9 bulan ini adalah anak ketiga pasangan Mufid Ardiansah dan Suci Nurani warga Dusun Dengangan, Pandeyan, Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jateng.
Bayi berusia 9 bulan bernama Sofia Nabila ini mengidap Hidrosefalus dan Atresia Bilier.
Menurut dokter Umum Puskesmas Bulu, Sukoharjo, dr Anik, Hidrosefalus merupakan penyakit di mana ada penumpukan cairan serebrospinal pada rongga otak yang mengakibatkan ventrikel membesar dan menekan rongga tersebut sehingga dapat melemahkan dan merusak jaringan otak.
"Atresia bilier adalah penyakit saluran empedu langka yang hanya menyerang bayi usia 2 hingga 4 minggu, yang mengakibatkan empedu tidak bisa keluar dari liver," kata Anik kepada TribunSolo.com, Jumat (7/12/2018).
Kedua mata Sofia juga mengalami kebutaan, selain itu kepala Sofia membesar juga membesar di bagian kanan.
Orang tua Sofia tidak bisa berbuat banyak ketika mengetahui anaknya bisa bertahan hidup harus membutuhkan operasi yang menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Ayah Sofia hanya berprofesi sebagai pengumpul rongsok yang hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
"Jika kami ada rezeki lebih, kami tabung atau untuk membeli obat Sofia," kata Ibu Sofia.