Edi Kaget Lihat Pohon yang Bergerak Turun, Saat Cek Belakang Rumah Ternyata Tanahnya Longsior
Edi Mulwanto dikagetkan dengan keanehan kondisi alam di samping rumahnya, Dusun Jetis Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Edi Mulwanto dikagetkan dengan keanehan kondisi alam di samping rumahnya, Dusun Jetis Desa Pacarmulyo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
Pepohonan seperti berjalan mengikuti arah grafitasi. Pohon kelapa yang mulanya berada di atas tebing, sudah bergeser jauh ke bawah.
Melihat kejanggalan itu, Edi langsung berspekulasi. Tanah tebing mengalami pergerakan alias tanah longsor sehingga tanaman yang berdiri di atasnya ikut terbawa.
Ada pepohonan yang masih tegak berdiri meski berpindah posisi. Sebagian lain terlihat miring batangnya. Ada juga yang tumbang karena kehilangan keseimbangan.
Kejadian itu membuatnya berfirasat buruk. Ia naik ke atas tebing belakang rumahnya untuk memastikan petanda buruk lain. Benar saja, tanah tebing di belakang rumahnya yang merupakan areal persawahan warga telah bengkah (retak).
Jika sampai tanah itu lepas, rumah-rumah warga di bawahnya, termasuk milik Edi akan tertimpa atau ikut terbawa arus longsor.
"Setelah cek di atas bengkah, saya langsung turun evakuasi keluarga dan beritahu warga," katanya.
Mendapati laporan itu, warga kemudian merapat ke lokasi bencana. Saat itu dampak longsor belum begitu parah. Aliran air bercampur lumpur cukup deras.
Berbekal cangkul, warga sempat bekerja bakti memperlancar aliran air berlumpur itu agar tak menumpuk dan membebani tebing. Ketua Rt 2 Rw 1 dusun Jetis Romelan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Tak dinyana, saat lereng itu ramai aktifitas warga, tanah longsor susulan kembali terjadi. Bermula dari sebuah pohon kelapa yang miring tumbang, bencana itu datang.
Warga lari tunggang langgang ke segala penjuru, bekerjaran dengan luncuran material longsor yang menderu.
Nahas bagi Romelan, ia tak mampu mengelak dari terjangan longsor yang lebih cepat dari larinya. Ia sempat tergulung lumpur hingga kepalanya tertimpa material tanah longsor.
Tapi ia masih beruntung. Keajaiban datang padanya. Ia selamat dan berhasil diangkat warga dari timbunan lumpur. Ujung kaki hingga kepalanya belumuran lumpur. Darah segar memerahi wajahnya yang dipenuhi lumpur.