Enam Terduga Teroris Ditangkap di Aceh Utara dan Lhokseumawe
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menangkap enam terduga teroris di Aceh beberapa hari lalu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan menangkap enam terduga teroris di Aceh beberapa hari lalu.
Informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber, keenam terduga teroris yang ditangkap tersebut berasal dari Aceh dan luar Aceh.
Mereka dibekuk secara terpisah di kawasan Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Informasi ini awalnya diketahui Serambi setelah beredarnya selembar surat pemberitahuan penangkapan seorang terduga teroris atas nama DA, warga Kota Langsa.
Informasi awal itu ditelusuri Serambi ke berbagai sumber lain termasuk mengonfirmasi ke Polda Aceh.
Sayangnya, Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Ery Apriyono yang dikonfirmasi kemarin, memilih diam.
"No komen," tulisnya saat membalas pesan Serambi melalui WhatsApp (WA).
Surat pemberitahuan penangkapan DA dikeluarkan Mabes Polri pada 13 Desember 2018 dan ditandatangani penyidik atas nama Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Dalam surat itu disebutkan, penyidik Densus 88 Antiteror berdasarkan surat perintah penangkapan Nomor SP.Kap/476/XII/2018/Densus menangkap DA, warga Sungai Pauh Pusaka, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.
Dalam surat itu tertulis, berdasarkan bukti yang cukup, DA diduga kuat telah melakukan tindak pidana terorisme dengan sengaja menggunakan ancaman kekerasan untuk menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas.
Baca: Sekretaris Kemenpora Tak Menyangka Mulyana yang Tak Pernah Punya Masalah Malah Ditangkap KPK
Menimbulkan korban, menimbulkan kerusakan pada objek vital strategis atau membantu dan menyembunyikan informasi tentang terorisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 jo Pasal 7 atau Pasal 13 huruf (b) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (UU) RI Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Berdasarkan surat tersebut, Serambi kemudian menelusuri ke berbagai pihak, termasuk kepada Sekretaris Forum Komunikasi Pencegahan Teroris (FKPT) Aceh, Nasir Zalba.
Awalnya, Nasir juga tak mengetahui. Namun, kemudian dia menelusuri informasi tersebut ke jaringan FKPT di daerah dan perangkat desa tempat DA berdomisili.
Tak lama setelah itu, Nasir Zalba membenarkan informasi penangkapan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.