Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Warga Ponu Mengaku Dianiaya Oleh Rombongan Bupati Timor Tengah Utara

Yoakim Ulu Manehat, warga Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengaku dianiaya oleh rombongan Bupati Kabupaten TTU.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Seorang Warga Ponu Mengaku Dianiaya Oleh Rombongan Bupati Timor Tengah Utara
Pos Kupang/Tomy Mbenu Nulangi
Yoakim Ulu Manehat, warga Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengaku dianiaya oleh rombongan Bupati Kabupaten TTU. 

TRIBUNNEWS.COM, TIMOR TENGAH UTARA - Yoakim Ulu Manehat, warga dari RT 002/RW 001, Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengaku dianiaya oleh rombongan Bupati Kabupaten TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt saat mengunjungi lokasi SP1 di desa tersebut.

Yoakim mengatakan, penganiayaan itu bermula ketika sekitar pukul 11:00 Wita, Bupati TTU bersama rombongan tiba di lokasi SP 1 Ponu untuk mengunjungi lokasi SP1 yang direncanakan untuk menjadi lokasi tambak garam oleh Pemerintah Kabupaten TTU.

Karena Bupati dan rombongan terlebih dahulu menuju ke lokasi tambak garam tersebut, dirinya bersama warga lain membuntuti rombongan bupati dari belakang untuk menyampaikan keluhan mereka kepada orang nomor satu di Kabupaten TTU itu.

Sesampainya di lokasi SP1 tersebut, Bupati TTU bersama rombongan kemudian memarkir mobil di sekitar lokasi. Setelah bupati dan rombongan parkir dirinya bersama dengan beberapa warga lainnya juga ikut memarkir motor di lokasi tersebut.

"Saya minta tolong supaya sosialisasikan ke kami dulu, karena kami lahan SP 1 sekitar 300 hektar ini setiap tahun kami kerja sawah. Kalau bapak sudah jadi tambak garam, kami ini mau harap apa lagi," kata Yoakim kepada POS- KUPANG.COM saat ditemui di Mapolres TTU, Jumat (21/12/2018) malam.

Tidak terima dengan perlakuannya tersebut kepada Bupati, lanjut Yoakim, Bupati TTU dua periode itu langsung turun dari mobil dan menanyakan kapasitasnya. Bupati menanyakan, sebagai apa sehingga berani-beraninya menanyakan perihal lokasi tambak kepada bupati.

"Dia turun, kemudian dia bilang lu mau apa? Lu sebagai apa? Dia kejar saya teputar-teputar, mereka mau pukul saya tidak bisa, akhirnya sopir, ajudan, dan kepala dinas keroyok saya. Mereka banting saya, mereka cekik saya disini," kata Yoakim sambil menunjukkan tangan ke arah lehernya.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya sebatas mencekik lehernya, tambah Yoakim, ajudan, supir dan kepala dinas perikanan juga menendangnya. Akibat dari tendangan tersebut, kata Yoakim, dirinya sampai terjatuh ke tanah.

"Mereka tendang saya. Yang sopir nama Man itu tendang saya, mereka tendang saya sampai terjatuh ke tanah. Akhirnya Pak Bupati datang, saya lari lagi. Lari sekitar 15 meter, saya menghindar, akhirnya orang tua dong tegur bilang pulang sudah," ungkapannya.

Merasa nyawanya terancam, ungkap Yoakim, dirinya langsung lari meninggalkan lokasi tersebut. Sekitar 15 meter, banyak orang tua yang berada di sekitar lokasi menyarankan kepadanya untuk pulang kembali ke rumahnya.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas