Acara Doa Bersama untuk Korban Tsunami Berlangsung Haru saat Lagu Seventeen Dinyanyikan
Dalam acara yang digelar di Proliman Sukoharjo Kota ini, para relawan menyanyikan dua lagu Seventeen yang berjudul Kemarin dan Jaga Selalu Hatimu.
Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Puluhan relawan yang tergabung dalam Pemuda BNK, Pemuda Pancasila, dan Kawan Seventeen menggelar doa bersama untuk korban Tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung, Rabu (26/12/2018) malam.
Dalam acara yang digelar di Proliman Sukoharjo Kota ini, para relawan menyanyikan dua lagu Seventeen yang berjudul Kemarin dan Jaga Selalu Hatimu.
Dengan diiringi alunan suara gitar, para relawan menyanyikan lagu Seventeen yang berjudul Kemarin.
Menurut Koordinator acara, Agus Widanarko, lagu ini sangat tepat untuk menggambarkan peristiwa yang telah terjadi.
• Ifan Seventeen Mengaku Terluka saat Dengar Hoaks Penemuan Dylan Sahara
"Lagu ini sedang viral, terlebih lagunya Seventeen ini liriknya pas banget menggambarkan apa yang terjadi kepada Seventeen dan korban Tsunami Selat Sunda," katanya.
Setelah doa bersama, untuk mendoakan korban yang meninggal, luka, dan hilang, maupun bagi keluarga yang ditinggalkan.
Para relawan menutup acara dengan sebuah lagu dari Seventeen yang berjudul Jaga Selalu Hatimu.
"Lagu ini untuk menguatkan hati bagi korban yang selamat, maupun untuk keluarga yang ditinggalkan supaya tetap kuat," ucap Danar.
• Dihantam Gelombang Tsunami Selat Sunda, Vila Milik Keluarga Rio Dewanto Hancur Berantakan
Seperti diketahui, Seventeen menjadi korban dalam musibah ini, sehingga mengakibatkan hampir seluruh personel Seventeen meninggal kecuali vokalis Seventeen, Ifan.
Salah seorang Kawan Seventeen Sukoharjo, Yanto, memberikan semangat untuk Ivan agar tetap semangat dan terus maju.
"Untuk Kawan Seventeen seluruh Indonesia tetap semangat memberi dukungan untuk Ifan, dan untuk masyarakat Indonesia mari kita doakan untuk korban Tsunami Selat Sunda," harap Yanto.
Selain itu, Pemuda Pancasila (PP) juga sudah melakukan penggalangan dana sejak kemari.
"Kemarin kita sudah mengumpulkan sekitar Rp 3 juta, untuk hari kami belum menerima laporannya," kata koordinator PP, Iwan.
PP Sukoharjo sendiri melakukan penggalangan dana di beberapa titik lampu merah dari Lampu merah depan Terminal Sukoharjo hingga Lampu Merah The Park Solo Baru. (TribunSolo.com/Agil Tri)