Beredar Foto Jalan Tol Solo-Kertosono Rusak di Media Sosial, Dirut PT JSN Beri Penjelasan
Penjelasan Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) soal beredarnya foto jalan tol rusak di media sosial.
Editor: Pravitri Retno W
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Foto kerusakan pondasi tol Solo-Kertosono (Soker) sepanjang belasan meter beredar di media sosial (medsos).
Menanggapi adanya foto tersebut, pihak penanggungjawab tol, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) memberikan penjelasan.
Direktur Utama (Dirut) PT JSN, David Wijayatno membenarkan bahwa foto yang dimaksud merupakan bangunan tol.
"Sudah kami cek, di ruas Salatiga-Kartasura," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (25/12/2018).
Baca: Selama Mudik Libur Natal hingga Tahun Baru 2019, 7 Ruas Jalan Tol Trans Jawa Ini Masih Gratis
David menerangkan, kerusakan hanya bagian pondasi jalan.
Tetapi kerusakan tersebut tidak akan membahayakan para pengendara.
Pihaknya juga langsung melakukan perbaikan titik kerusakan yang berada di kilometer (km) 489+600 tersebut.
"Memang masih penyempurnaan saluran dan belum selesai, keburu liburan," ucap dia.
Dikatakan oleh David, kerusakan terjadi karena terjangan hujan yang deras beberapa hari ini.
"Di bawah juga belum selesai pembuatan dinding penahan tanahnya (pondasi)," jelasnya.
Baca: Jalan Tol dari Merak Sampai Grati Sudah Tersambung, Ini Rincian Lengkap Tarifnya
40.000 kendaraan padati puncak arus mudik Tol Solo-Ngawi
Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru di Jalan Tol Solo-Ngawi terjadi pada Sabtu (22/12/2018).
Jumlah kendaraan yang melewati jalan tol sepanjang 90,43 kilometer mencapai 40.000 kendaraan.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Solo-Ngawi David Wijayatno, pada puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru dalam sehari rata-rata ada 40.000 kendaraan yang keluar masuk jalan tol.
Jumlah tersebut meningkat dibanding hari biasa yang rata-rata dalam sehari hanya 8.000-9.000 kendaraan.
"Peningkatan kendaraan terjadi Sabtu kemarin. Peningkatan ini mencapai 120 persen dibandingkan hari biasa," kata David, sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Senin (24/12/2018).
Peningkatan kendaraan tersebut terjadi karena jarak tempuh yang telatif lebih cepat dibandingkan jalur arteri.
Sehingga, banyak pemudik memilih melewati jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa untuk sampai tempat tujuan.
Menurut David, kendaraan yang melewati jalan tol sebagian besar merupakan pemudik dari luar kota.
Mereka masuk melalui gerbang tol Bawen, Semarang dan ada yang keluar melalui gerbang tol Ngemplak, Colomadu, Sragen, dan Karanganyar.
Baca: Tips Waktu Istirahat Saat Berkendara di Jalan Tol, Biar Tetap Konsentrasi
Sementara, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihaknya memasang rambu batas kecepatan kendaraan di sepanjang Jalan Tol Solo-Ngawi.
Tidak hanya itu, kendaraan operasional seperti mobil ambulans, mobil derek juga disiagakan.
Menurut David, kecelakaan yang terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi selama ini disebabkan karena pengemudi tidak memperhatikan batas kecepatan dan mengantuk.
"Batas kecepatan kendaraan supaya diperhatikan. Kalau kelelahan atau mengantuk bisa beristirahat di rest area yang kami sediakan," jelas David.
Pemudik tidak perlu khawatir kendaraannya kehabisan BBM saat melewati Jalan Tol Solo-Ngawi.
Karena, di tiap rest area jalan tol tersebut telah disediakan kios pengisian BBM.
"Setiap rest area sudah kami siapkan kios pengisian BBM supaya pengguna kendaraan tidak kesulitan saat melakukan pengisian bahan bakar kendarannya," imbuh dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Foto Jalan Tol Solo Rusak Beredar di Sosial Media, Ini Penjelasan Dirut PT JSN"