Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Pertama Ajukan Izin ke Luar Lapas Hadiri Prosesi Pengabenan Mang Jangol 4 Januari 2019

Istri pertama Jro Jangol, Ni Luh Ratna Dewi, yang menghuni Lapas Perempuan Klas IIA Kerobokan mengajukan izin untuk mengikuti prosesi pengabenan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Istri Pertama Ajukan Izin ke Luar Lapas Hadiri Prosesi Pengabenan Mang Jangol 4 Januari 2019
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Denpasar Made Mulyawan Arya alias De Gadjah melihat jenazah Jro Gde Komang Swastika alias Jro Jangol saat melayat di rumah duka Jalan Pulau Batanta No. 70 Denpasar, Jumat (28/12/2018). Foto kenangan Jro Jangol dan istri pertama di rumah duka. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

Dari laporan resmi yang ia terima, mantan politisi Partai Gerindra itu mengalami kejang-kejang dan penurunan kesadaran sebelum meninggal.

"Dari laporan yang masuk di petugas, bahwa dia itu kejang-kejang. Kemudian mengalami penurunan kesadaran. Hal itu dilihat langsung petugas di lapas dan sekitar pukul 01.00 Wita, masih bernapas dia, dan dirujuk ke RS Kasih Ibu Denpasar," jelasnya.

Laporan resmi yang dia terima, Jro Jangol tiba pukul 01.10 Wita di UGD dan dinyatakan meninggal pukul 04.39 Wita.

Dengan diagnosis dan observasi penurunan kesadaran Susp Toksit Ensefalopati plus gagal napas.

"Pas masuk di sana (rumah sakit, red), langsung ditangani dokter jaga. Setelah mendapat perawatan di UGD pasien langsung dirawat di ICU. Namun pada jam 04.39 Wita, dokter menyatakan meninggal dunia," lanjutnya.

Dari keterangan yang dia terima tersebut, sakit yang diderita almarhum mendadak karena sebelumnya tidak ada menderita penyakit.

"Dia baru sakit. Dia sakit juga itu diketahui petugas jaga terdepan, yang dilihat ada sesak napas dan lemas," ujarnya lagi menekankan.

BERITA TERKAIT

Kasi Binadik Lapas Kerobokan, Nyoman Budi Utami, juga mengatakan Jro Jangol masih terlihat sehat sehari sebelum meninggal.

"Semua seperti biasanya dan terlihat baik-baik saja. Jro Jangol ya ceplas-ceplos juga kita lihat, saat ketemu keluarga juga terlihat senang," ujarnya, kemarin.

Budi Utami juga mengatakan, Jro Jangol sempat berkumpul dengan keluarga baik istri, anak, maupun keluarganya di Lapangan Lapas Kerobokan saat Hari Raya Galungan.

Kamar tempat persembunyian Mang Jangol yang berada persis disamping kandang sapi di Jalan Raya Giri Kesuma, Banjar Melinggih, Desa Melinggih, Payangan.
Kamar tempat persembunyian Mang Jangol yang berada persis disamping kandang sapi di Jalan Raya Giri Kesuma, Banjar Melinggih, Desa Melinggih, Payangan. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Setelah menerima kunjungan, tim medis Lapas Kerobokan sorenya juga mengecek kesehatan para warga binaan pemasyarakatan (WBP), termasuk Jro Jangol.

"Tiap sore pasti kita periksakan kesehatan warga binaan, ada yang sakit tidak, soalnya kalau malam kan tim medis gak ada yang keliling, tapi ada yang standby di klinik Lapas kita aja," jelasnya.

Namun saat malam hari petugas lapas mendapatkan informasi dari Wisma Danau Batur, bahwa Jro Jangol dalam kondisi tidak sadarkan diri dan kejang pada pukul 00.55 Wita.

Setelah dinyatakan meninggal di RS Kasih Ibu, keluarga bersama petugas Lapas Kerobokan mengurus jenazah Jro Jangol.

"Setelah semua syarat diurus, jenazah kita kembalikan ke pihak keluarga," tambahnya. (zae/bus/ris)

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Dewi Pingsan Dengar Jro Jangol Meninggal, Ajukan Izin Luar Biasa untuk Hadiri Proses Pengabenan

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas