Ke Blitar, Presiden Jokowi Tak Mau Bagi-bagi Sepeda, Ini Gantinya
Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Jokowi kerap membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Jokowi kerap membagi-bagikan sepeda kepada masyarakat.
Hadiah sepeda itu umumnya dia berikan kepada warga yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dia lontarkan.
Namun berbeda saat berkunjung ke Blitar, Kamis (3/1/2019).
Di sela pembagian sertifikat tanah itu, dia terang-terangan menyatakan tidak mau memberikan hadiah sepeda. Sebaliknya, dia hanya memberikan kesempatan berfoto bareng.
"Karena sekarang lagi musim kampanye, saya tidak membagikan sepeda. Saya ganti dengan foto. Foto ini lebih berharga dari pada sepeda. Sepeda bisa beli di mana saja," kata Presiden Jokowi.
Sertifikat Tanah
Kehadiran Presiden Jokowi untuk membagikan sertifikat tanah disambut bahagia oleh warga. Salah satunya adalah Kasiatun.
Kasiatun merasa lega setelah mendapatkan sertifikat tanah dari Presiden Joko Widodo di Pendopo Sasana Adipraja, Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Perempuan asal Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, itu sudah bertahun-tahun memimpikan punya sertifikat tanah.
"Saya sudah lega, sekarang sudah punya sertifikat tanah," kata Kasiatun saat berada di atas panggung bersama Presiden Jokowi.
Kasiatun bercerita kepada Presiden sudah sejak lama mengurus sertifikat tanah miliknya tetapi tidak jadi-jadi.
Dia mengaku diombang-ambingkan petugas saat mengurus sertifikat tanah. Dia beruntung bisa ikut program pendaftaran tanah sistem lengkap (PTSL) dari pemerintah pusat. Dia bisa mengurus sertifikat tanah tanpa dipungut biaya.
"Saya dulu mengurus sertifikat sendiri malah seperti diombang-ambingkan. Naik ojek ke kantor pertanahan bolak-balik sampai 25 kali tetap tidak jadi sertifikatnya. Terima kasih Pak Jokowi, sekarang saya sudah punya sertifikat," ujar Kasiatun.
Hal sama diungkapkan Mariani, warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Mariani merasa senang setelah mendapatkan sertifikat tanah dari Presiden.
Ada tujuh bidang tanah milik keluarga Mariani yang sudah mendapat sertifikat tanah. "Senang ada program PTSL, biaya pengurusan sertifikatnya gratis," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi membagikan 2.500 sertifikat tanah ke warga yang ikut program PTSL.
Warga yang mendapat sertifikat tanah itu sebanyak 2.000 orang dari Kabupaten Blitar dan 500 orang dari Kota Blitar.
Presiden Jokowi mengatakan sertifikat tanah itu penting bagi warga. Sertifikat tanah merupakan bukti hukum atas kepemilikan tanah bagi warga.
"Sertifikat tanah ini penting. Sebab, setiap saya turun ke sejumlah daerah rata-rata yang dikeluhkan sama. Yaitu sering terjadi sengketa tanah karena belum ada sertifikatnya. Ada 80 juta bidang tanah di Indonesia yang belum bersertifikat," kata Jokowi.
Jokowi mempersilakan masyarakat yang sudah menerima sertifikat tanah untuk digunakan sebaik-baiknya. Dia tidak mempermasalahkan kalau masyarakat ingin mengunakan sertifikat tanah sebagai agunan untuk meminjam di bank.
Tetapi, uang meminjam di bank sebaiknya digunakan untuk modal usaha. Jangan sampai uang meminjam di bank dengan jaminan sertifikat tanah digunakan untuk membeli barang-barang seperti mobil.
"Kalau mau pinjam ke bank dihitung dulu, kemampuan seberapa. Jangan sampai tidak bisa mengangsur. Terus, uang pinjam di bank jangan dipakai buat beli mobil, tapi gunakan untuk modal usaha," katanya.