Indosat Ooredoo Terjunkan Mobil Klinik untuk Bantu Masyarakat Terdampak Longsor Sukabumi
Operator telekomunikasi ini melakukan aksi sosialnya di lokasi bencana tersebut dengan menyediakan fasilitas pengobatan dan pelayanan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indosat Ooredo mendukung berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait dalam menangani dan memulihkan paska bencana longsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Operator telekomunikasi ini melakukan aksi sosialnya di lokasi bencana tersebut dengan menyediakan fasilitas pengobatan dan pelayanan kesehatan gratis melalui Mobil Klinik Indosat Ooredoo.
Mobil Klinik mulai beroperasi memberikan layanan pengobatan dan kesehatan gratis di lokasi bencana pada hari ini, Jumat 4 Januari 2019, dengan total penerima manfaat sebanyak 600 orang.
“Atas nama manajemen dan karyawan Indosat Ooredoo, kami menyampaikan duka mendalam atas musibah longsor tersebut. Sebagai bentuk kepedulian kami untuk turut meringankan masyarakat yang menjadi korban, kami menurunkan Mobil Klinik untuk memberikan fasilitas pengobatan dan kesehatan gratis yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat yang terdampak,” demikian disampaikan Turina Farouk, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo dalam rilisnya, Sabtu (5/1/2019).
Selain memberikan fasilitas pengobatan dan layanan kesehatan gratis, Mobil Klinik juga memberikan makanan tambahan bagi anak-anak, kegiatan psiko-sosial/trauma healing bagi anak-anak, dan bantuan logistik yang bersifat darurat.
Tidak hanya itu, Indosat Ooredoo juga memberikan bantuan pulsa untuk memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi, berkirim kabar kepada sanak keluarga mereka.
Aksi sosial pengobatan dan layanan kesehatan gratis ini akan berada di titik-titik sekitar lokasi bencana, utamanya di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
“Kami berharap dukungan sosial ini bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi korban, serta membantu mempercepat masa pemulihan paska bencana, sehingga masyarakat dapat kembali beraktifitas dengan normal kembali,” demikian Turina Farouk menutup penjelasannya.