Kesaksian Pemandi Jenazah Wanita yang Diterkam Buaya: Tinggal Kepala dan dan Kaki
Deasy Tuwo (44) Kepala Laboratorium CV Yosiki Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa tewas diterkam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan dan Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Maikel Mokodompit, pemandi jenasah di RSUP Kandou mengaku kaget saat mengetahui jasad yang dimandikannya merupakan korban akibat serangan buaya pada Jumat (11/1/2019)
Diketahui, Deasy Tuwo (44) Kepala Laboratorium CV Yosiki Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa tewas diterkam buaya pada Jumat hari ini
Maikel Mokodompit, mengaku selama delapan tahunmenjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan jenazah korban serangan buaya.
Maikel Mokodompit, yang ditemui sedang bersantai di depan unit pemulasaran mengaku ada tiga orang yang memandikan jasad tersebut.
Proses pemandian tak lama, tak sampai tiga puluh menit.
Maikel menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah tercabik-cabik dan tidak lengkap.
Tersisa kepala dan dua kaki.
Tangan pun sudah raib.
"Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis," ujarnya.
Baca: 5 Pelaku Ilegal Logging Diamankan di Polres Wonogiri, Enam Lainnya Masih Buron
Baginya jasad yang tak utuh sudah biasa.
Hanya saja memang baru kali ini ia menangani korban gigitan buaya.
Kronologi penemuan
Erling Rumengan (37) wakil kepala jaga VII, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa kaget saat menemukan jasad korban.